Astaga! Alat Berat Cuci Saluran Irigasi Di Tangerang Disinyalir Dapat Menghambat Akses Ambulance

Share artikel ini

Tangerang//detikNews86.comKegiatan normalisasi cuci saluran irigasi di wilayah Desa Sukamulya Kecamatan Sukamulya menjadi sorotan publik, pasalnya kegiatan normalisasi  irigasi  dalam proses pengerjaan diduga tidak sesuai standar pengerjaan (Kamis, 23/06/2024)

Pantauan awak media saat dilokasi posisi alat berat tepat dibadan jalan yang akses vital menuju Rumah Sakit, dalam proses kegiatan normalisasi kali irigasi tersebut juga tampak terlihat alat berat sedang mengeruk lumpur dan mengakut lumpur lalu di tuangkan ke mobil dam truk dalam keadaan encer berair, penempatan saat pembuangan lumpur juga terkesan sembarangan, terlihat pembuangan lumpur ada di beberapa titik lokasi yang tak jauh dari saluran irigasi yang sedang dikerjakan. Senin (20/06/22)

Melihat kondisi jalan yang kotor akibat ceceran lumpur dan lokasi pembuangannya terkesan acak acakan Mahroj dari LSM KPK Pasudan Banten Angkat Bicara, ” Sangat Miris pengerjaan normalisasi kali yang seharusnya berfikir rasional, ini akses vital menuju rumah sakit, secara prosure dan teknis kerja nya saya kira sudah mengganggu kelancaran, pelaksana juga harus dapat memperhatikan kebersihan lingkungan masyarakat sekitar, tidak sewajarnya pembuangan lumpur di buang di lingkungan rumah warga, ini jelas dapat menganggu kenyamanan warga, sudah saya terima keluhan dari salah seorang”ungkapnya

Selain itu, lanjut Mahroj  “para pengguna jalan yang hendak melintas seperti kendaraan roda dua dan roda empat bisa terganggu pasalnya jalan irigasi Ceplak Sukamulya selama ada kegiatan normalisasi kali itu di tutup sementara belum tahu  berapa lama pengerjaan normalisasi kali itu selesai, apalagi akses jalan irigasi alternatif tersebut merupakan akses jalan vital menuju rumah sakit tobat tentu riskan dan dapat menimbulkan banyak pihak yang kecewa”

Masih Kata Mahroj “Saya berharap kepada Balai Besar Provinsi Banten dan para pihak terkait agar bisa mengakomodir hal hal yang sudah sampaikan tadi, saran saya agar diberhentikan kegiatannya sementara sampai pelaksana dapat memperhatikan letak alat berat saat mengeruk  lumpur, batas sepadan saluran tersebut kan kita sama sama tau, jadi tidak benar jika kejar target alat berat berat berada dibadan jalan, selain menghambat akses lalu lintas tentu juga merusak jalan tersebut, kemudian disposal lumpur janganlah dibuang sembarang tempat, harus ada alokasi lahan khusus yang disediakan bisa dalam bentuk sewa, sesuai demand perencanaan yang dibuat begitulah yang mesti dilaksanakan secara komit,  tegasnya

Hingga saat ini, kegiatan proyek cuci saluran di Kecamatan Sukamulya sedang aktive terselenggara, banyak pengguna jalan terpantau memutar stiur di tengah jalan (Henki)