PANARAGAN.Detiknews86-com
Pembangunan Sarana dan Prasarana Hunian Hijau Masyarakat (H2M) dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Lampung, diduga bermasalah..
Pasalnya, program bantuan Tahun Anggaran 2023 di Kelurahan Mulya Asri Lingkungan 1 RT 8, dan Lingkungan 2 RT 7, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dengan pagu anggaran mencapai Rp.197 juta per titik diduga tidak sesuai pengerjaannya.
Menurut Lurah Mulya Asri, Prambumi, saat dikonfirmasi mengatakan. proyek H2M dari Pemerintah Provinsi Lampung itu dikerjakan sejak bulan lalu, dengan masa pengerjaan 45 hari kalender.
“Terkait kuantitas dan kualitas RAB nya seperti apa saya tidak tahu. Yang jelas sebelum pekerjaan ini dimulai, pihak konsultan datang ke kelurahan menyampaikan ada dua paket proyek H2M yang akan dibangun di Kelurahan Mulya Asri dengan kriteria pembangunan akan ditempatkan di kawasan padat penduduk. Kemudian, sebagai syarat pembangunan, mereka meminta surat kelengkapan lahan yang bisa pinjam pakai sebagai syarat pembangunan program tersebut” kata Prambumi. Senin (30/10/2023)
Terkait lookasi bangunan tersebut murni support dari masyarakat yang lahannya siap di bangun H2M. Bukti untuk pinjam pakai itu berupa surat keterangan dari pihak pemilik tanah dengan mencantumkan bukti kepemilikan seperti AJB (Akta Jual Beli).
“Setelah proses, didapatlah lokasi yang siap dibangun, yaitu tanah halaman milik pak Herwan di Lingkungan 1 RT 8, dan pak Didik di Lingkungan 2 RT 7. Total nilai proyek pembangunan H2M itu setahu saya per titiknya sekitar 197 juta, terdiri dari pembangunan tugu H2M, drainase, pemasangan paving block, dan wahana permainan anak-anak berupa perosotan dan ayunan” Katanya.
Kata dia, pembangunan wahana H2M di Lingkungan 1 hanya ada 2 unit perosotan dan 1 ayunan, kemudian ada juga disediakan 3 kotak sampah. Sedangkan di Lingkungan 2, perosotannya 2 unit, ayunan 2 unit dan 6 kotak sampah.
“Setelah selesai, bangunan itu akan dihibahkan ke Kelurahan, dari dua paket itu, satu diantaranya yang ada di Lingkungan 2, sudah diserahkan. Sisanya masih tertunda, lantaran bermasalah dan menurut konsultan pekerjaanya tidak sesuai atau kurang volume” Jelasnya.
Terkait masalah pada satu lahan milik pak Herwan yang tengah ada tanggungan di salah satu Bank. Lurah tersebut mengaku tidak tahu apa-apa.
“Saya tidak tahu kalau ternyata lahan yang punya pak Herwan ini ada masalah hutang dan sertifikat tanah nya juga di Bank, karena memang kita tidak bertanya, cukup dengan adanya bukti kepemilikan berupa AJB saja. Jadi Kalau memang bermasalah, maka solusinya paling akan kita musyawarahkan dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan untuk dibongkar” Terangnya.
Sementara itu, satu di antara pekerja pada proyek tersebut yang enggan namanya disebutkan mengatakan, pihaknya bekerja borongan Rp.13 juta untuk semua pemasangan atau pembangunan H2M.
“Kami bekerja memasang paving block, drainase, hingga tugu H2M nya’ Imbuhnya. (san)