detiknews86.com-samosir sumut-Tampak 9 Personil Tim Anti Begu (Casper) bentukan Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon,S.H,M.H, dibalik keberhasilan penangkapan terhadap pembunuh Pasutri di Samosir mendapat penghargaan (Reward).
Penganugerahan atau pemberian reward tersebut dipimpin AKBP Josua Tampubolon,S.H,M.H, saat apel Pagi di Mapolres Samosir, Senin (25/7/2022).
“Saya memberikan reward kepada Personel Reskrim Polres Samosir yang diberi julukan Tim Anti Begu, atau Tim Casper yang dalam tempo 10 hari berhasil mengungkap kasus yang diatensi Kapolda Sumut yaitu pembunuhan berencana di Simanindo,”Terangnya.
Kata AKBP Josua, ” ada pun ke-9 personel Polres Samosir yang lebih dahulu kita bentuk sebagaiĀ Tim Khusus”.
“Dan Tim ini Terbagi,ada yang melakukan pengejaran antara lain, Ipda Abdur Rahman SH, Ipda Benjamin Silaban, Brigpol Iswan Lukito, Brigpol Surahman, Brigpol Chandra Barimbing, Brigpol Dedy S Sigalingging, Briptu Lamhot Saragih SH, Briptu Mardianto, Bripda Subrata Manurung dan Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Natar Sibarani,” ”
“SejakĀ hari pertama kejadian,yang saya tugaskan untuk melakukan pengejaran tidak sekalipun pulang ke komando, karena itu perintah saya, jangan pulang sebelum tertangkap, karena saya yakin kemampuan personil saya”.
“Dalam tim Anti Begu(Casper) yang berjumlah 9 orang tersebut diantaranya ada 1 Personil dari Humas yaitu Surahman,yang mana terus melakukan profiling selama 10 hari. Ini adalah kolaborasi yang baik saya rasa, bukan hanya dari Reskrim tapi juga ada dari Humas, Karena saya tau kelebihan dari Brigadir ini.”
“Mengejar pelarian Marwan (Begu) yang terbilang licin, Tim Begu dibagi menjadi dua. Peran pertama sebagai tim Lidik Opsnal dipimpin Kanit Reskrim Ipda Abdul Rahman dan Tim Sidik dipimpin Kasat Reskrim.”. Pungkasnya didepan awak media
“Jadi mereka ini berkolaborasi di lapangan, dan setiap perkembangan hasil kemudian dilakukan pemeriksaan untuk kelengkapan berkas, sehingga kami dapat mencapai target dengan cepat dan tuntas,”kata AKBP Josua.
“Upaya penangkapan Marwan Begu, tentu tidaklah semudah yang dibayangkan. Tim Begu secara perorangan memiliki tanggung jawab dan tentu kesulitan masing-masing yang berbeda”.
“Ya, tentu tingkat kesulitannya dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana ini tergantung dari kemauan. Jadi, kalau saya lihat Tim Begu (Casper) ini memang mempunyai kemauan dan daya juang juga semangat serta militansi yang luar biasa,”ujar AKBP Josua Tampubolon.
Tingkat kesulitan yang dialami dari hari pertama beragam, sampai pada 21 Juli tim yang diberangkatkan tidak ada yang pulang ke Samosir. Pengejaran demi pengejaran terus dilakukan.
“Mulai dari lokasi kejadian dan penyisiran di beberapa Kabupaten Kota Ajibata (Toba), Parapat Simalungun, Siantar, Karo Bandar Baru Kab Deliserdang, Binjai, Tanjung Morawa sampai ke Tebing Tinggi berakhirnya”.
“Dan ini dilakukan secara manual. Artinya mengejar tersangka yang licin ini atau juga yang residivis ini hanya bermodalkan insting dan naluri dari seorang reskrim, walau pun dibantu tim cyber Polda,”sebut Josua Tampubolon.
Marwan Begu, memang sosok licik dan licin dalam pelariannya. Mulai dari melakukan penyamaran, lari ke hutan selama dua hari, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain dalam mengelabui petugas.
“Tapi, inilah berkat doa kita semua dan upaya kerja keras Tim Anti Begu (Casper) yang saya banggakan kasus ini bisa terungkap dan terimakasih kepada Tuhan yang maha Kuasa”sebut AKBP Josua Tampubolon.(TBN)