Namlea,Kab.Buru (Maluku) DetikNews86.com – Panen Raya yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buru bertempat di Desa Waekasar Kecamatan Waeapo , merupakan program inovasi Food Estate dan Pedet Sikomandan tahun 2022.
Mengawali sambutannya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru Temok Rahadi menyampaikan bahwa , dari enam Kabupaten di Maluku Kabupaten Buru terpilih untuk program Padi Food Estate tahun 2022 dan sampai sekarang sudah mencapai 2000 hektar.
Menurut Temok program Food Estate ini dapat mencapai 5000 hektar sesuai rencana. Selanjutnya ada lagi program IP 400 yang pada saat penanaman perdana dihadiri juga oleh Gubernur Maluku Murad Ismail.
Desain rencana program padi Food Estate di Kabupaten Buru harusnya di tahun 2022 ini luasan lahannnya telah mencapai 5000 hektar, akan tetapi baru dapat dibantu oleh pemerintah pusat sebanyak 2000 hektar hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Propinsi Maluku Dr. Ilham Tauda S.,Pi., Msi. saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
” Semoga tahun depan bisa kita tingkatkan menjadi 5000 hektar, ” harap Ilham.
Walaupun terkendala oleh persoalan irigasi namun Program Food Estate akan terus dikembangkan di Kabupaten Buru, namun apabila dengan selesainya pembangunan bendungan waeapo di tahun depan akan dapat menjawab persoalan terkait dengan irigasi, jelas Tauda.
” Di Maluku saat ini baru mampu memproduksi 70.000 ribu ton beras, dan yang terbesar diproduksi dari Kabupaten Buru , ” kata Ilham.
Karena banyak hasil pertanian dari petani yang belum terserap oleh Bulog maka secara bertahap Gubernur Maluku ambil langkah secara bertahap untuk membeli langsung dari petani. Dan ini bentuk perhatian pemerintah Maluku kepada petani yang ada di Kabupaten Buru maupun di Kabupaten lainnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat adat di dataran waeapo yang telah memberikan lahan untuk digarap oleh petani. Dan berterimaksih kepada tim pertanian pusat dan maluku serta direkturnya yang telah berpartipasi dalam panen padi dan panen pedet di desa waikasar.
Dalam kondisi ekonomi dunia yang mengalami goncangan seperti yang diingatkan oleh staf ahli presiden, dikatakan oleh Djalaludin maka ketahanan pangan perlu dikuatkan agar tidak terjadi resesi ekonomi.
Djalaludin optimis aspek pertanian di Kabupaten Buru bisa memberikan yang terbaik , membangun masyarakat dan bersama gotong royong guna berkontribusi untuk pertanian dalam mendukung ketahanan pangan untuk kesejhtraan indonesia.
Innovasi perlu dilakukan oleh setiap OPD yang ada di Kabupaten Buru terutama dibidang pertanian untuk mendorong terjadinya kelangkaan pupuk, menutupi sistim irigasi serta peternakan. Dihimbau juga oleh Penjabat Bupati kepada setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Buru untuk dapat memanfaatkan lahan kosong untuk bisa penuhi kebutuhan.
Aspuri salah satu petani asal desa waekasar saat berdialog dengan Bupati meminta kepada pemerintah agar dapat sediakan pupuk dan obat – obatan dengan harga yang terjangkau juga dapat memberi solusi soal pemasaran palawija yang ada di dataran waeapo. Serta diharapkan jika ada bantuan alat pertanian jangan hanya dibagikan kepada pribadi , namun harus kepada petani yang memang membutuhkan.
Menanggapi berbagai keluhan dan masukan para petani, penjabat Bupati Djalaludin memastikan akan diskusikan dalam perencanaan dan berharap DPRD bisa mengawal program yang akan disusun sehingga program lebih maksimal pada kebutuhan masyarakat bukan pendekatan individu.
( Bung Forbes)