C.I.C Aceh Khairul Amri Merasa Heran Tentang Sumber Dana Untuk Sigap

Share artikel ini

DetikNews86.com-Singkil | Anggota C.I.C Investigasi Aceh “KHAIRUL AMRI merasa heran mengapa Setiap kali BIMTEK Untuk desa di wajibkan dan selalu di APBKAM kan, ikut atau tidak ikut harus bayar, tetapi selama ini begitu banyak nya pelatihan di desa di rasakan masyarakat tidak ada manfaatnya, Jum’at (3/3/2023)

Dan kali ini ada program Sosialisasi Sistem Informasi Gampong (Sigap) yang harus di ikuti dan diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Aceh Singkil.

Jumlah desa di Aceh Singkil sebanyak 116 desa Se-kabupaten Aceh Singkil mengikuti kegiatan tersebut dan sumber dana pelatihan ini juga Di APBKAM kan di setiap desa , besaran dana pelatihan itu 5,000,000 perdesanya,dan dua orang peserta oprator desa dan kepala desa untuk dua hari. Kenpa tidak di Galang dari dana pokir DPRK.sebagai aspirasi DPRK Aceh Singkil.

Lanjut anggota C.I.C Aceh Khairul Amri mengatakan padahal di dalam aturan kemendes dana desa pada tahun 2023 prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 di arahkan untuk mempercepat pencapaian Tujuan SDGs Desa yang meliputi:

1.  Pemulihan ekonomi Nasional sesuai kewenangan desa, pendirian pengembangan dan kapasitas BUMDEs/BUMDES bersama.

  • Pengembangan ekonomi produktif yang di utamakan yang di kelola oleh BUMdes/BUMDES bersama;
  • Pengembangan desa wisata;

2. Program prioritas nasional sesuai kewenangan desa antara lain :

  • Perbaikan dan konsolidasi data SDGs dan data perkembangan desa IDM;
  • Ketahanan pangan nabati dan hewani;
  • Pencegahan dan penurunan stunting;
  • Peningkatan kualitas sumber manusia warga desa;
  • Meningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan dalam pembangunan dan pemberdayaan desa;
  • Perluasan akses layanan kesehatan;
  • Dana operasional pemerintah desa maksimal 3%;
  • Penanggulangan kemiskinan yan paling di utamakan kemiskinan ekstrim;
  • BLT DD untuk mendukung penghapusan kemiskinan ekstrim;
  • Mitigasi penanganan bencana alam dan non alam sesuai kewenangan desa.

Lanjutnya, “bukan tidak boleh pelatihan memakai dana desa boleh tetapi selama ini tiap tahun di adakannya beberapa pelatihan desa (BIMTEK). Namun masyarakat melihat tidak ada manfaatnya untuk desa.

Kegiatan tersebut akan dilakukan di dua tempat, pertama di Op-room Setdakab untuk seluruh keuchik dan di Pulau Banyak bagi operator.

Acara pelatihan di mulai Kamis dan juma’at (2-3/2023), Setiap satu desa dikutip Rp 5 juta, kemudian dikalikan dengan 116 desa, maka anggaran desa yang habis untuk kegiatan dua hari, jumlah Dana Desa yang terkuras mencapai Rp 580 juta atau lebih dari setengah miliar.

Salah seorang keuchik yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan itu sangat bermanfaat bagi desa.

DPMK Aceh Singkil, sudah menyurati 116 desa dalam Kabupaten Aceh Singkil untuk mengikuti sosialisasi tersebut.

Harapan masyarakat kepada pemerintah Aceh Singkil buatlah pelatihan desa itu untuk inovasi bagi masyarakat,dan menciptakan ekonomi masyarakat agar dapat mengurangi angka kemiskinan.

Dan anggota C.I.C Aceh Khairul Amri meminta juga kepada bapak Pj Bupati agar dapat serius memonitoring kerja dinas di kabupaten Aceh Singkil yang membidangi, campur tangannya tentang dana desa dan perintahkan inspektorat Aceh Singkil segera di audit tahapan kerja kepala desa karna di duga masih banyak desa yang bermasalah belum di audit.

Makanya kebanyakan kepala desa baru 1 tahun atau 6 bulan jadi kepala desa rata-rata punya mobil.

Jangan jadi dugaan masalahnya sudah terjadi strategi Sistematis dan terstruktur.

[JMR]