DETIKNEWS86.COM, KUTACANE
Ketua umum C.I.C Raden Bambang SS bersama Pj Bupati Aceh Tenggara bersama beberapa kepala OPD dan PLT Sekda perjuangkan bangun kembali Aceh Tenggara akibat diterpa banjir beberapa waktu yang lalu, Selasa (11/9/2923)
Ketua umum DPP C.I.C bersama Pj Bupati Drs. Syakir, M.Si dalam upaya perbaikan kembali fasilitas umum akibat banjir, menjumpai Dirjen SDA Ir. Jarot Widyoko, Sp-1 diruang kerjanya.
Seperti yang kita ketahui sesuai laporan Pusdalops-PB BPBD Aceh Tenggara kembali melaporkan data terkini per 24 Agustus 2023 yang lalu, dimana korban terdampak banjir bertambah menjadi 8.267 jiwa dari 2.228 Kepala Keluarga.
Korban terdampak tersebar di 62 Desa dari 10 Kecamatan di Bumi Sepakat Segenep tersebut.
Kemudian dampak material yang ditimbulkan akibat peristiwa itu yakni rumah warga terendam air, serta tersumbatnya jembatan Gampong Kuta Buluh, jebolnya tanggul Sungai Lawe Kinga, dan jebolnya tanggul Sungai Lawe Alas.
Selanjutnya air juga merendam gedung SD Negeri 2 Lawe Hijo, masjid Desa Lawe Hijo dan Desa Pinding berlumpur, serta merusak lahan padi sekitar 746 hektare, dan juga merusak lahan jagung sekitar 119 hektare.
Dan juga jembatan Lawe Hijo Ampera putus, SD/MIS Desa Terutung Payung tergenang air, jembatan tersumbat di Desa Terandam, dan Pulo Latong serta jalan di Lawe Hijo tidak bisa dilalui karena air masih tergenang dengan ketinggian air sekitar satu meter.
Ketua umum DPP C.I.C mengatakan, “kami atas nama Ketua Umum DPP C.I.C Jakarta sangat merasa prihatin akan musibah yang masyarakat Agara saat ini, semoga warga Agara yang tertimpa musibah bisa tabah dan tetap waspada karena ini masih dalam musim penghujan”.
Lanjutnya, “oleh karena rasa simpati kami akan masyarakat Agara, kami bersama dengan Pj Bupati Aceh Tenggara akan berusaha semaksimal mungkin agar fasilitas umum yang sudah porak poranda akibat banjir akan segera di perbaiki kembali”.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA), Ir. Jarot Widyoko, Sp-1 menyampaikan bahwa, “kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir, terlebih karena sekarang sudah memasuki musim hujan. Upaya tersebut meliputi antisipasi, tanggap darurat, hingga pemulihan”.
Sementara itu, untuk tahap tanggap darurat, upaya yang akan dilakukan adalah mobilisasi bantuan tanggap darurat, bantuan pertolongan dan penanganan korban, bantuan penanganan lingkungan, penanganan darurat infrastruktur (penyediaan air bersih, sanitasi, jalan masuk, dsb), pemulihan fungsi dan layanan sementara prasarana PU, dan bantuan pelayanan.
Kemudian, untuk tahap rehabilitasi-recovery-rekonstruksi, dilakukan upaya-upaya, antara lain pemulihan fungsi prasarana, rehabilitasi infrastruktur, rekonstruksi prasarana, peningkatan kapasitas sistem, perbaikan lingkungan, penataan ruang, peningkatan peran dan partisipasi masyarakat, dan peningkatan koordinasi.
“Yang tidak kalah penting adalah peran serta masyarakat. Dan, mereka juga harus sadar bahwa jika tinggal di daerah banjir akan beresiko tinggi. Kita juga harus selalu menaati peraturan yang ada, supaya masalah banjir ini dapat teratasi”, pungkasnya
[ADY]