Simalungun.||detikNews86.Com – Percepatan vaksinasi di seluruh daerah terus digenjot seiring meningkatnya kasus Covid-19 maupun varian lainnya seperti Omicron. Salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Siantar jalan Sangnawaluh, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, yang melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster bagi para pegawai serta peserta didiknya.
Wakil Kepala Sekolah bagian sarana dan prasarana, Rudiman Purba mengatakan, kegiatan vaksinasi booster ini terselenggara atas kerja sama SMK Negeri 1 Siantar dengan Puskesmas Rambung Merah Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini diperuntukkan bukan hanya bagi guru dan tenaga pendidik, namun terbuka untuk seluruh murid yang sudah berumur 18 tahun keatas.
“Selain guru dan tenaga pendidik, beberapa peserta didik juga boleh mengikuti asalkan sudah mendapatkan dua kali vaksin dengan rentang kurun waktu terakhir mendapatkan suntikan yakni terhitung minimal 3 bulan sebelumnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua Satgas Covid-19 di SMK negeri 1 itu, Rabu (2/3/22).
Rudiman menyatakan vaksinasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Siantar ini sudah berlangsung sejak minggu lalu. Dimana sudah 10 orang guru menerima vaksinasi booster pada periode pertama. Sedangkan pada periode kedua untuk hari ini sebanyak 34 peserta yang juga terdiri dari guru 20 orang serta murid SMK Negeri 1 Siantar berjumlah 14 orang.
Dia menjelaskan, bahwa dari data administrasi SMK Negeri 1 Siantar menunjukkan siswa-siswi yang sudah layak mendapatkan vaksinasi booster yang dilihat dari faktor umur anak tersebut berjumlah 75 orang. Namun, ada beberapa faktor mengakibatkan belum meratanya vaksinasi disekolah tersebut.
“Saat ini mekanisme pembelajaran adalah 50 persen. Sebagian lagi belajar dirumah secara online atau daring. Tetapi tak sedikit pula ada siswa yang masih belum mau mengikutinya vaksinasi booster karena orang tuanya tidak mengizinkan,” jelas Rudiman. Jumat .(4/3/2022)
Selain itu, lanjut dia, ada pula pemberian vaksinasi booster pada guru serta tenaga pendidik terpaksa harus ditunda. Pasalnya, kondisi kesehatan dari guru pada saat ini sedang tidak baik. Termasuk mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
Meski demikian, tegas Rudiman, vaksinasi booster ini tetap akan wajib. Warga SMK Negeri 1 Siantar yang bakal divaksin booster tapi belum bisa saat ini, tetap diharuskan memiliki tiket vaksin booster selanjutnya. Sama halnya tiket vaksin booster yang dimiliki oleh warga berusia lebih dari 18 tahun pada umumnya. Agar saat pembelajaran tatap muka di sekolah bisa lebih nyaman.
“Saat ini, kami hanya bisa mengantisipasi agar penyebaran virus tidak ada disekolah dengan memulangkan siswa-siswi ataupun guru yang sedang sakit, terutama demam dan flu,” tukasnya.
Rudiman menambahkan pihaknya bakal terus menggencot vaksinasi booster ini, baik pada guru atau tenaga pendidik yang komorbid maupun peserta didik, salah satunya dengan berkolabolarsi dengan puskesmas ataupun pihak lainnya.
“Dengan kegiatan ini kami ingin ikut serta mendukung percepatan vaksinasi khususnya booster,” pungkasnya. { ibs }