Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Dinkes Minsel Himbau Cara Pola Hidup Sehat

Share artikel ini

detikNews86.com , Minahasa Selatan – Merujuk Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/863/2023 Tentang Percepatan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Prioritas pada 1 Maret 2023 bahwa Indonesia tengah menghadapi beban tinggi penyakit katastropik seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, ginjal dan kanker.

Adapun Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Dan faktor risiko tertinggi penyebab kematian dan kesakitan dari penyakit tidak menular (PTM) adalah hipertensi, merokok, asupan gula, garam dan lemak tinggi, serta indeks massa tubuh tinggi (berat badan berlebih).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan Dr Wiwin I Ipod Menyampaikan , Sebenarnya Jika faktor risiko dan penyakit tidak menular segera diketahui lebih dini maka angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini dapat ditekan, pembiayaan kesehatan menjadi lebih kecil, produktifitas dan kualitas hidup masyarakat menjadi meningkat. Memperhatikan hal tersebut Dinas Kesehatan melakukan upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak menular.

“Deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) akan mengurangi risiko perburukan pada orang dengan risiko tinggi, karena setelah teridentifikasi akan segera dilakukan tata laksana dan pemantauan oleh tenaga kesehatan di wilayah”, jelas dr. Wiwin.

“Lebih lanjut, hal demikian akan menekan biaya kesehatan dibandingkan jika memasuki fase perawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit”, tambahnya.

Bisa dibayangkan jika tidak dilakukan deteksi dini dan tatalaksana penderita PTM kemudian semua penderita akan mengalami fase perawatan, biaya penjaminan (BPJS atau Jamkesda) akan meningkat dan terjadi keterbatasan cakupan perawatan.

“Dua hal ini -pengendalian perburukan dan dampak pembiayaan- menjadi pertimbangan penting untuk melakukan deteksi dini PTM dan dihimbau kepada Masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan rajin berolahraga”, jelasnya.

Pada sisi lain cakupan yang tinggi dalam menjaring dan mencari mereka yang ‘berpotensi terkena’ PTM menjadi penting dalam pencegahan penyakit tidak menular. Dalam hal demikian dibutuhkan peran berbagai pihak ; lintas program, lintas sektor, stakeholder, swasta, institusi pendidikan dan lainnya, kunci Opod.
(BERNY)