DetikNews86.com – Gowa : Merasa tidak seperti yang disampaikan oleh beberapa media, Kepsek SMA Muhammadiyah Limbung Silvyana Djafar S.Pd, M.Pd beri klarifikasi kepada Awak media, Kamis 29/09/2022.
Silvyana kepada awak media menyampaikan klarifikasi bahwa apa yang diberitakan oleh beberapa media yang menyatakan dirinya tidak bertindak secara adil dan dituding melentarkan siswanya akibat telah mengeluarkan 6 orang siswa dari sekolah yang dipimpinnya adalah sesuatu yang tidak benar.
Menurutnya keputusan yang diambil sudah sesuai dengan tata tertib (TATIB) disekolah, di mana dalam TATIB dijelaskan bahwa siswa yang melakukan pelanggaran berat seperti kedapatan merokok, asusila dan menonton film porno dalam sekolah akan langsung dikeluarkan tanpa ada surat peringatan atau SP kecuali pelanggaran ringan baru dibuatkan SP1 SP2 dan SP3 dan orang tua siswa telah mengetahui hal itu kecuali kalau diundang pada saat rapat baru tidak datang,” tuturnya.
Silvyana lebih lanjut menjelaskan bahwa siswa berinisial AM yang belakangan keluarganya keberatan sudah pernah membuat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatan yang sama dan kalau melakukan lagi pelanggaran terhadap tata tertib di sekolah siap untuk menerima sanksi yang dikeluarkan oleh pihak sekolah,” tutur Silvyana.
Silviana menuturkan bahwa keenam siswanya tersebut sudah melakukan beberapa pelanggaran sebelumnya dan terakhir merokok didalam kelas sambil main kartu joker dan divideokan melalui tiktok.
Silvyana juga menjelaskan bahwa antara siswa , orang tua dan pihak sekolah sudah tidak masalah alias keputusan pihak sekolah tersebut sudah diterima dengan baik oleh pihak orang tua dan siswa yang bersangkutan berdasarkan bukti pernyataan diatas kertas disertai tanda tangan antara orang tua, siswa dan pihak sekolah sehingga tidak bisa lagi persoalkan,”ucapnya.
Dan kita memberikan kebijakan kepada siswa bahwa siswa nanti secara resmi dikeluarkan setelah ada sekolah yang menerima siswa yang bersangkutan.
Jadi siswa yang yang sudah dikeluarkan sementara belum ada sekolah yang terima tetap belajar disekolah sampai secara resmi dan menyakinkan ada sekolah yang siap menerima,”jelasnya.
Sementara belakangan keluarga salah satu siswa datang kesekolah mengaku tidak terima dengan keputusan itu.
Silvyana kaget dirinya diberitakan dibeberapa media tanpa ada klarifikasi kesaya atau meminta tanggapan saya terkait keputusan ini, mestinya dirinya diberi ruang untuk bicara terkait alasan pihak sekolah mengeluarkan ke enam siswa tersebut,” harapnya.
Sementara itu pihak keluarga siswa berinisial AM yang hendak dikonfirmasi mengenai persoalan ini tidak berhasil ditemui di rumahnya oleh awak media.
(JI/SL)