Bekasi : //detiknews86.com/ – Proyek asphalt hotmix tepatnya di jalan raya warung pojok pilar Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga PPTK, Konsultan dan Pengawas sengaja memberi tanda untuk pengambilan sampel Core Drill agar mendapatkan hasil yang maksimal sampai pembayaran pun hinga 100 persen, pada Rabu (13/12/2023).
Hasil tujukan tersebut diduga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pengawas dan Konsultan dari Dinas terkait menyetujui dari pihak oknum Kontraktor untuk menunjukkan titik Core Drill sehingga pelaksana di lapangan bebas melenggang hingga hasilnya dari tiga titik diduga mencukupi.
Dugaan oknum kontraktor berpesan kepada PPTK, Konsultan dan Pengawas kegiatan agar memberi kelonggaran terhadap Kontraktor. Sehingga, pengambilan sampel dengan cara di Core Drill diduga ada main mata.
Pada saat awal (Start) mengambil sampel dengan secara di Core Drill Konsultan, Pengawas dan PPTK tidak bisa memberikan arahan cuma mengikuti apa yang sudah diberi tanda oleh oknum pekerja Asphalt sehingga pelaksana diduga memanfaatkan situasi itu untuk mencari titik Core Drill yang sudah ditentukan.
“Hinga hasilnya dari tiga titik dapat semuanya 4 Cm 5,5 Cm 4,5 cm PPTK Konsultan dan Pengawas diduga ada kerjasama oleh oknum Kontraktor demi mencari keuntungan sebesar-besarnya dari proyek yang dibiayai uang rakyat tersebut. Agar modus dugaan pencurian volume proyek tersebut mulus, pemborong sengaja menggunakan pihak ketiga di lokasi kegiatan untuk bermain di pekerjaan Asphalt hotmix,”tutur N.Rudiansah kepada awak media.
Dengan adanya fenomena tersebut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah mengatakan, jika cara Core Drill seperti itu ditunjuk oleh pekerja atau pelaksana percuma adanya Konsultan, Pengawas dan PPTK di lapangan cuma diam menyaksikan fenomena yang ada di lapangan tidak bisa berbuat apa-apa, sudah jelas merupakan adanya pembiaran agar pihak pemborong melakukan pencurian volume dengan begitu bebasnya.
“Proyek yang sumber dananya dari APBD ini benar-benar luput dari pengawasan, kuat dugaan ada unsur pembiaran oleh Kepala Dinas dan PPK serta PPTK maupun Konsultan dan pengawas. Maka jika demikian, terjadi persekongkolan antara Dinas dengan kontraktor, pemborong diduga sengaja pembiaran untuk mencuri volume, berarti sudah merugikan masyarakat,”ucapnya.
Disinggung N.Ruduansah, banyaknya proyek pengaspalan di Kabupaten Bekasi, diduga yang tidak diawasi Konsultan, Pengawas serta tidak dilengkapi papan nana proyek di lokasi merupakan cermin dari wibawa Kepala Dinas, Kabid, PPK dan PPTK Mencerminkan kurang bagus.
“Apabila tidak mau dituding kepemimpinannya lemah atau tidak berwibawa, kami dari DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi meminta tunjukkan sikap tegas amanah dan jujur buktikan terhadap oknum Kontraktor Konsultan, Pengawas serta jajarannya terkait pekerjaan pelaksanaan proyek yang ia awasi. Apakah memang sengaja dibiarkan karena sudah bersekongkol dengan pihak pemborong untuk meraup keuntungan dari uang rakyat dari rakyat untuk rakyat,”cetusnya.
Yang lebih mirisnya lagi pada saat dikonfirmasi Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi meminta satu Core Drill untuk perimbangan hasil tunjukkan yang mengaku sebagai pekerja, namun sangat disayangkan dari pihak yang berkepentingan yang berada di lokasi pengambilan sampel Asphalt hotmix secara di Core Drill tidak menggandakan atau tidak mengabulkan permintaan kami, sehingga membuat jadi pertanyaan Publik.
“Sampai berita ini diterbitkan Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi meminta kepada Badan pengawas keuangan (BPK) Kabupaten Bekasi agar mengecek kembali di Core Drill ulang secara bebas pekerjaan Asphalt hotmix di jalan raya warung pojok pilar Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi Jawa Barat,”pintanya. (Sr/tim)