Banyuwangi – detiknews86.com
—————-
Diduga Kurang Sigapnya dan Penanganan dari Intasi Instansi terkait Terjangkitnya penyakit Demam Berdarah di Desa Kebaman Dusun Blangkon kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi,yang sampai saat ini tidak ada upaya melakukan penyuluhan juga menangani terhadap yang sudah positif kena penyakit/terjangkit demam berdarah dengue(DBD)kurang lebih 5 orang,jum,at 26-7-2024
Warga desa kebaman dusun blangkon resah juga mengaku prihatin dengan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di desa kebaman dusun blangkon ,di ketahui ada 5 orang jumlah penderita demam Berdarah dengue (DBD) di dusun blangkon semangkin banyak, pada hari jum,at tanggal 26-7-2024,sudah ada Penderita demam berdarah tercatat sudah 5 orang penderita DBD karena terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Setelah awak media detiknews86 com dan Ketua PAC Ormas Macan Asia Kecamatan Srono (Rendra) juga Basuni sebagai Kordinator PAC Ormas Macan Asia Kecamatan Srono, mendatangi penderita demam Berdarah dengue(DBD) di dusun blangkon, yang sekarang di rawat di rumah sakit graha medika Gambiran untuk investigasi /memintai keterangan kepada penderita DBD (waras) mengatakan bahwa saya sudah melaporkan kepada kepala dusun pada hari Rabu 24-7-2024 Tapi kepala dusun tidak mendatangi rumah saya dan tidak melakukan penanganan melaporkan ke kepala desa atau puskesmas setempat,karena saya hari jum,aat tanggal 26-7-2024 saya positif terjangkit /menderita demam berdarah dengue (DBD) dan hari ini saya berada di rumah sakit graha media (Gambiran)
Lanjut waras,setelah saya di bawa dirumah sakit,karena trombosit saya turun banget dan sudah GK kuat lagi menahan sakit,dari situlah akhirnya Kadus blangkon desa kebaman pada hari Sabtu 27-7-2024 mendatangi rumah saya di dusun blangkon dan tidak bertemu say karena saya sudah di bawa di rumah sakit oleh keluarga,
Harapan saya agar supaya pemerintah desa juga dinas kesehatan atau puskesmas , agar lebih cepat untuk mengani penderita yang terjangkit demam berdarah dengue,jangan sampai menunggu si penderita sudah parah, baru ada penindakan dari pemerintah desa setempat,dan saya tidak mau melihat warga desa kebaman ada yg terjangkit DBD seperti yg saya alami,karena kurang sigapnya pemerintah desa kebaman kepada warga desa kebaman dan jangan ada korban berikutnya,tegas waras
Harapan saya untuk pemerintah desa dan dinas kesehatan/puskesmas kebaman segera memberikan edukasi dan penyuluhan yang benar kepada warga,untuk memberikan cara pencegahan wabah demam berdarah dengue(DBD) di desa kebaman dan jangan sampai ada korban lainya yg terjangkit (DBD)tegasnya
Menurut Ketua PAC Ormas Macan Asia Indonesia Kecamatan Srono (Rendra) bahwasanya Tentu kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam Kepada penderita demam Berdarah dengue(DBD) dan jangan sampai penderita ini di biarkan tidak ada penanganan dari pihak instansi Instasi terkait khususnya desa kebaman,agar segera menangani penderita DBD di desa blangkon ini,agar tidak menular ke lainya khususnya anak anak yang mudah terjangkit , Semoga ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi intansi instansi terkait Kecamatan Srono , khususnya Dinas Kesehatan, dalam pengelolaan kejadian tertentu yang menimbulkan lebih banyak penderita DBD ,tegas Rendra
Seharusnya Intasi terkait menyoroti upaya mitigasi risiko yang dilakukan dalam penanganan DBD. Menurutnya ada aspek penting yang perlu diperhatikan.Agar mendapat Kemampuan mengelola aspek-aspek penting ini menjadi tolak ukur resiliensi atau ketahanan sebuah daerah dalam menghadapi situasi kejadian luar biasa terkait Penderita penyakit demam berdarah dengue(DBD) khususnya desa kebaman dusun blangkon
Seharusnya Intansi Instasi dari desa Kebaman dusun Blangkon memberikan pelayanan dan Penyuluhan juga arahan kepada warganya dalam mengantisipasi lonjakan DBD.karna di salah satunya yang menderita demam berdarah dengue(DBD) sudah 5 orang di dusun blangkon,Padahal sudah benar benar ada yg sudah positif terjangkit atau penderita demam berdarah dengue (DBD),tapi tidak ada kesigapan dan Penanganan cepat bagi penderita demam berdarah dengue(DBD), seharusnya penderita DBD harus cepat cepat di tangani dan sangat berisiko dan jangan sampai menambah angka kematian bagi penderita DPD yang di sebabkan oleh gigitan gigitan Nyamuk Aedes Aegypti tersebut
Pada dasarnya Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola penyakit infeksi sehingga risiko penularan akan meningkat. Dia menyebut sudah banyak riset yang menunjukkan curah hujan memiliki korelasi yang positif terhadap lonjakan penyakit DBD.
Menurut Keterangan Kordinator PAC Macan Asia Indonesia Kecamatan Srono (Basuni) mengatakan bahwa sebaiknya intansi Instasi terkait/ warga desa kebaman dusun blangkon lebih baik untuk menggandeng para pakar dan stakeholder termasuk BMKG, Pemprov Jatim semestinya bisa mendapat gambaran yang lebih presisi untuk mitigasi risiko lonjakan penderita DBD. Antisipasi dini seharusnya Intansi Intasi terkait melakukan dengan menggerakkan seluruh warga desa kebaman dusun blangkon khususnya, beserta perangkat desa agar supaya masyarakatnya untuk memitigasi risiko DBD ini. Agar supaya warga tetap untuk menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya,”tegas basuni
Selain itu, manajemen informasi dari intansi Intasi desa kebaman meberikan pengarahan dan pencegahan kepada penderita DBD yang baik,karena diperlukan untuk memberi edukasi secara tepat kepada warga agar tak salah dalam menangani DBD.rendra mengatakan warga harus segera berobat ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam selama 3 hari, ditambah munculnya gejala berupa bintik-bintik merah atau gusi berdarah.Sekali terlambat, bisa membahayakan nyawa.seharusnya Intasi Instansi di desa Kebamam harus memiliki sistem manajemen informasi yang sampai menyentuh akar rumput terkait hal-hal seperti ini,” ucapnya.
Dengan adanya Kasus penderita DBD yang diderita oleh warga desa Kebaman dusun blangkon Khususny semangkin Meningkat, dan seharusnya Intansi Intasi desa kebaman dusun blangkon memberikan himbauan dan penyuluhan harus Waspada dengan penderita DBD agar kesiapan infrastruktur layanan kesehatan, termasuk dari segi obat-obatan.kmi berharap dinas kesehatan dan Intasi desa kebaman terus memonitor kesiapan layanan dalam menangani lonjakan kasus DBD.
Seharusnya dengan segera menempuh langkah yang diperlukan bila ada case ketidak siapan infrastruktur layanan di sebuah daerah, misalnya dengan mengirim bantuan baik dari sisi SDM, peralatan, maupun obat-obatan,
Seharusnya Intasi terkait desa kebamam untu melakukan layanan kesehatan, apakah mudah atau tidak. Ini untuk memastikan masyarakat tidak takut untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala DBD.
Rendra memaparkan penanganan penderita DBD tersebut sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan di daerae,Sehingga kejadian lonjakan DBD ini menjadi batu uji leadership jajaran pejabat . Bila ini tidak tertangani optimal, maka wajar jika publik mempertanyakan kualitas kepemimpinan para pejabat desa, khususnya yang membidangi masalah kesehatan,” Deretan Multivitamin yang Baik Untuk Atasi Penyakit Demam Berdarah dengue(DBD)
( Team )