Diduga Pengusaha Tambang Galian C Ilegal di Desa Wonosobo Terbilansg Sakti

oleh
oleh
Share artikel ini

Banyuwangi,detiknews86 com, Aktivitas Penambangan galian C di duga Ilegal dan Kebal Hukum juga terbilang Sakti. Yang keberadaanya dia daerah desa Wonosobo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi, Aktivitas tambang tersebut telah beroperasi sudah lama kurang lebih 3 bulan lamanya dan sudah diberitakan beberapa kali oleh MEDIA, akan Tapi tidak ada tindakan dari Aparat Penegak Hukum (APH). Seolah olah Pengusaha Tambang Galian C di duga Kebal/Tak terjamah Hukum, Banyuwangi sabtu 27/05/2023.

Tambang yang di miliki inisial Ck, merupakan pengusaha penambang galian C yang mengusai pertambangan di sekitar desa wonosobo yang juga di duga Ilegal dan kebal hukum,di dalam bisnis pertambangan ,meskipun izin pertambangan belum resmi di keluarkan dari kementrian ESDM,Pengusaha tambang galian C di desa wonosobo sepertinya tidak merasa takut meski salah satu penambangan sudah pernah ada penertiban atau di tutup aparat pemerintahan , di duga pengusaha Ck di desa Wonosobo di duga Ilegal dan Kebal hukum juga di duga ada pembiaran dari intansi terkait dan oknum yang gak jelas yang membackup penambangan galian C di desa wonosobo tersebut.

Dari penelusuran Awak Media d lokasi tambang galian C pda hari sabtu tanggal 27/05/2023 sekitar pukul 14.00 wib,terlihat puluhan antrian dum truk untuk mengisi matrial muatan pasir dan juga ada alat Exscavator yang gunanya untuk mengupas tanah dan mengeruk pasir untuk mengisi dum truk,pengusaha tambang galian C diduga kebal hukum tersebut jika dihitung setiap harinya hasil dari tambang galian c tersebut bisa menghasilkan sekitar puluhan dum truk dan meraihi keuntungan yang banyak , tapi dari pengusaha tambang tidak memikirkan dampaknya yang di pikirkan hanya hasilnya aja,

Selama ada kegiatan penambangan galian C yang di duga Ilegal dan kebal hukum ,mengakibatkan dan dampaknya dapat merusak akses sepanjang jalan masuk desa khususnya desa wonosobo ,banyak bukti dan fakta yang di temukan di sepanjang jalan desa wonosobo  semangkin rusak akibat tambang galian C yang setiap harinya di lalui atau di lewati dum truk muatan pasir yang melebihi kapasitas tonase,sehingga jalan menjadi berlubang dan membahayakan serta tidak kenyamanan bagi pengguna jalan khususnya kendaraan bermotor .

Ketika Awak Media melakukan penelusuran atau klarifikasi dan konfirmasi kepada salah satu warga yang ada di sekitar area lokasi penambangan galian C di desa wonosobo yang tidak mau di sebut namanya inisial TH mengatakan ,sebetulnya kami tidak senang mas dengan adanya penmbangan galian C di desa kami atau khususnya desa wonosobo,aktifitas tambang galian C setiap harinya mengupas tanah yang ada kandunganya pasir,bahwasanya tambang tersebut sudah beraktivitas lama kurang lebih 3 bulan,Akibat dari adanya tambang itu sepanjang jalan desa wonosobo untuk menuju kampung hancur dan rusak,anehnya pemerintah desa atau pemangku wilayah diam aja dan tidak ada tindakan untuk menutup tambang dan tidak memberikan peringatan juga sangsi kepada pengusaha tambang tersebut,ujarnya

Lanjut, TH Banyak jalan rusak juga debu dan kotoran bertebangan kesana kesini ,sehingga aktifitas pengendara motor tergganggu karena adanya debu dan kotoran sisa lewatan dum truk ,malah kemarin ada salah satu pengendara sepeda hampir jatuh ,bagi kami juga gk ada mamfaatnya ada tambang galian C sini tambah merusak lingkungan juga mencemarkan polusi udara yang tidak baik,,penambangan di desa kami di duga ada pembiaran dari intasi intasi terkait dan seolah olah menutup mata dengan adanya tambang galian C tersebut,mungkin dari pemberitaan yang di publikasikan oleh awak media bisa membantu dan menutup aktivitas penambangan galian C di desa kami yang di duga Ilegal dan pengusahnya diduga kebal hukum, jelasnya.

Seharusnya jika penertiban oleh APH (Aparat Penegak Hukum) tidak pengaruh, sebaiknya Kapolresta Banyuwangi harus turun tangan terkait aktivitas penambangan galian C yang ada di desa wonosobo yang di duga Ilegal dan kebal hukum dan jangan ada pembiaran

Menurut Undang Undang No,3 tahun 2020 tentang pertambangan Meneral dan Batubara (UU Minerba)telah menyediakan bebagai Regulasinya tertera dalam Pasal 158 UU Minerba Menyatakan ,Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP,IPR atau IUPK sebagaimna dimaksud dalam Pasal 37.pasal 40 ayat (3).Pasal 48 .Pasal 67ayat (1).Pasal 74 ayat (1) ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan dikenakan denda paling banyak Rp,100.000.000 (seratus milyar)

Padahal dampak dari tambang sangat besar pada kerusakan alam serta ekosistem dan kerusakan atau merusak akses jalan ,dengan keberanian para Penambang melakukan Aktivitas Ilegalnya juga di sebabkan karena lemahnya penegakan hukum di wilayah banyuwangi.
( Ip. Willy )