detiknews86.com-panyabungan sumut-PT SMGP melalui Head Corporate Communications Yani Siskartika yang menyatakan bahwa tidak ada H2S alias Nol saat di mintai keterangan nya melalui Pers dan kebocoran gas pada insiden yang mengakibatkan 8 orang warga dilarikan ke rumah sakit (Jumat malam, 16/9) yang lalu, memantik kecaman dari sejumlah elemen masyarakat.
“Keterangan PT SMGP tsb hanyalah bentuk kepanikan atas kejadian yang terus berulang oleh korporasi asing yang dinilai amatiran tsb. Statement Yani dinilai terlalu premateur, mengaburkan subtansi dan kronogis kejadian serta bentuk klaim pembenaran sepihak untuk menutupi bobroknya manajemen PT SMGP. Ini hanyalah trik murahan “lempar batu sembunyi tangan” untuk lepas tanggungjawab” tegas Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Media Majelis Pimpinan Daerah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI Muda) Kab Madina Aswardi Nasution, S.Pd kepada pers (18/09)
Aswardi mengaku tidak heran, dengan sikap dan teori ‘buang badan’ PT SMGP. Pasalnya trik tsb sudah sering terjadi dilakukan PT SMGP di setiap kejadian berulang yang mengakibatkan korban. “Yang pastinya, pengakuan Yani pada kejadian 16 September tsb, PT SMGP melakukan kegiatan logging test sumur T-11 untuk mengukur tekanan dan temperatur di sumur. Fakta juga membuktikan dalam waktu bersamaan, ada 8 orang warga yang dilarikan ke rumah sakit akibat mual, muntah dan pingsan diduga kuat terpapar mencium zat yang beracun dan berbahaya” ujar Aswardi.
Pihaknya menyesalkan statement Yani, yang dinilai hanyalah trik murahan pembelaan diri yang kebablasan atas aktivitas PT SMGP yang terus menimbulkan korban “Logikanya kalau operasional PT SMGP berjalan normal sesuai SOP, kenapa terus masyarakat jatuh korban. Kenapa ada 8 orang warga yang dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Analisa kita, ada sesuatu tidak beres dalam pelaksanaan logging test di T-11 itu” tegas alumnus STAIN Madina ini.
ICMI Muda menyatakan, insiden kecelakaan panas bumi yang berulang terjadi semakin menguatkan bahwa PT SMGP itu korporasi asing amatiran dan bekerja asal-asalan” ujar mantan Ketua PC Sapma (Satuan Pelajar dan Mahasiswa) Pemuda Pancasila Kab Madina ini .
Aswardi menambahkan, seharusnya Yani menjelaskan secara detail penyebab jatuhnya korban, bukan langsung mengklaim tidak ada H2S dan kebocoran gas. “Statement Yani tsb bisa menimbulkan kegaduhan publik. Jadi kita mempertanyakan apa penyebab warga mual-mual,.muntah dan pingsan saat bersamaan PT SMGP melakukan aktifitas logging di Pad Tanggo-11. Apa mungkin warga, ujuk-ujuk (tiba-tiba) jatuh menjadi korban tanpa sebab” tanya Samsul.
ICMI Muda kata Aswardi, akan terus konsisten menyuarakan agar PT SMGP diberikan sanksi tegas oleh Kementerian ESDM atas insiden berulang tsb. “Kita akan segera menyurati Komisi VII DPR RI dan Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM agar PT SMGP ini dijatuhkan sanksi tegas atas pelanggaran berulang dalam pengelolaan PLTPb (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Sorik Marapi.
(MULIA HR)