Diduga Proyek Penyediaan Air Bersih Pekon Campang 3 Asal Jadi

Share artikel ini

Lampung Barat.||Detiknews86.Com – Harapan masyarakat pemangku 3 Sinar Banten  pekon (desa) Campang 3 Kecamatan Batu ketulis Kabupaten Lampung Barat,  untuk menikmati air bersih dari program pemerintah pusat melalui Proyek Penyedia Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sepertinya hanya tinggal mimpi.

Pasalnya, proyek yang dibangun tahun 2021 lalu ternyata gagal dalam pembangunan nya.‎ Sejak awal dibangun beberapa waktu lalu sampai saat ini belum juga mengucurkan air ke rumah warga pemangku 3 Sinar Banten.

Masyarakat menduga kegagalan proyek tersebut disinyalir pihak pengelola Pamsimas telah menyalahgunakan dana yang di anggarkan dari dana desa (dd) tahun 2021 tersebut.

Menurut salah satu warga pemangku 3 Sinar Banten yang enggan di sebut kan nama nya,” Saya bersama warga lainnya merasa sangat kecewa melihat kegagalan pembangunan Pasimas didaerahnya. Menurut mereka, hasilnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat selama ini.

“Masyarakat warga pemangku 3 Sinar banten sangat berharap sekali atas Pamsimas ini. Sejak awal dibangun saja masyarakat sudah bersyukur. Apabila terwujud maka kebutuhan akan air bersih yang selama ini diidam-idamkan bisa dinikmati. Namun kenyataannya jauh dari harapan,” katanya kepada awak media, Minggu 06/03/2022.

Ia menduga dalam pengerjaan maupun proses administrasinya telah terjadi manipulasi data kepengurusan atas swakelola pekerjaan proyek air bersih tersebut.‎

Ia menambahkan, proyek air bersih ini pembangunannya dimulai sejak pertengahan 2021 sampai akhir tahun, Namun air yang ditunggu-tunggu juga tak kunjung mengalir ke rumah warga sampai saat ini.

“Seharusnya air bersih ini sudah bisa mengalir dan di nikmati oleh masyarakat pemangku 3 Sinar banten,” katanya.‎

Ia menjelaskan, dengan gagalnya pembangunan Pamsimas ini tentu sangat merugikan bagi kami warga pemangku 3 sinar Banten pekon campang 3 ini.

Karna kami sekarang dengan terpaksa harus rela membagi waktu dan tenaga, membonceng Drigen atau galon menggunakan sepeda motor mengambil air untuk kebutuhan hidup.

Lanjutnya, dana yang dikucurkan pemerintah pusat ke kabupaten turun ke desa untuk pembangunan Pamsimas seakan-akan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat setempat.

” Dan proyek tersebut terlalu terburu-buru,tanpa mengkaji terlebih dahulu,segala hal yang mungkin menjadi kendala dan lain lain.

Bahkan juga terkesan asal asalan,demikian pun dalam penggunaan rencana anggaran untuk program tersebut terkesan tertutup.

“Harapan kita bersama masyarakat kepada pemerintah, meminta agar yang bersangkutan untuk segera menyelesaikan masalah ini. Agar masyarakat bisa menikmati program pemerintah ini,” pungkasnya.‎

(SS)