Diduga tak Sesuai Harapan  Anggran DAK Provinsi,  Pihak Sekolah Memilih Bisu Tanpa Komentar

oleh
oleh
Share artikel ini

Diduga tak Sesuai Harapan  Anggran DAK Provinsi,  Pihak Sekolah Memilih Bisu Tanpa Komentar

 

Sampang,|| detikNews86.com –  Rehab atau perbaikan Ruang atau gedung di SMAN2 Sampang diduga tidak sesuai dengan yang ditetapkan. Pasalnya, proyek yang menggunakan anggaran DAK Provinsi  tahun 2023 jauh dari harapan. Rehabilitasi dianggarkan dana yang cukup besar hingga milyaran rupiah untuk rehab gedung dan toilet tersebut.

 

Pada pemantauan beberapa media  Kamis 19 Oktober , terlihat jelas  beberapa pemasangan tidak sesuai inspektasi yang Anggara begitu besar, dimana terlihat dibeberapa pilar yang besinya sudah rapuh dan mengecil hanya ditutupi semen adukan ringan (lolo), dan peninggiannya hanya di sambungkan begitu saja, hingga kekuatannya tidak menjamin bertahan lama.

” Hanya di poles saja, kok tidak di bongkar, bukannya ini tempat siswa belajar, dan takut ada sesuatu yang tidak di inginkan, misalnya rapuh, dan roboh ya akibat pemasangan yang tak sesuai inspektasi,” ucap man

 

Salah satu sumber mengatakan bahwa banyak yang tidak diganti oleh pihak sekolah hanya di poles saja, dengan anggaran yang besar itu seharusnya di pergunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki kondisi gedung sekolah yang mengalami kerusakan baik itu dari segi bangunan dan bahan yang di gunakan .

 

“Saya heran saja kenapa dengan anggaran yang cukup besar itu untuk merehap sekolah tidak di pergunakan pada tempatnya,” ujar Sumber kepada awak media .

 

Disisi lain rehabilitasi ruang tersebut minimnya pengawasan dari pihak-pihak terkait hingga kontraktor hanya mementingkan keuntungan semata untuk dirinya.

 

Hingga, konstruksi seolah-olah tak mau tahu, kalau rehab itu sekiranya mengkhawatirkan para pelajar nanti, karena tidak sesuai dengan spek yang ada yang sesuai sesuai dengan ketentuan dan spek Dinas Pendidikan Provinsi yang ditentukan.

 

Kepala Sekolah hingga Komite selaku penanggung jawab penuh kegiatan rehabilitasi ruang sekolah SMAN 2 Sampang tersebut saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, kompak tidak menjawab dan memilih bungkam.

 

Hal itu disayangkan, kasus ini adalah contoh, padahal saat ini banyak dilakukan pembangunan maupun rehab gedung sekolahan di Kabupaten Sampang, apa jadinya jika kualitasnya seperti ini semua, tanpa adanya pengawasan secara intensif dari pihak-pihak terkait.

 

Budi Hartono menggambarkan. Bahkan anggota Pospera Sampang, ini menyarankan untuk tidak membayar proyek ini terlebih dahulu, jika hasil yang di kerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

 

“Kami bersama Lsm dan Media akan mengawal Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukan untuk pembangunan dan atau rehab gedung tidak hanya di SMAN 2 ini saja, tapi diseluruh sekolah yang saat ini sedang dilakukan, jika ada indikasi dan ditemukan penyelewengan, lembaga kami bersama Tim tak segan-segan untuk membuat laporan ke pihak-pihak berwenang,” terang Budi, Kamis 02/11/23.

 

 

 

Robby