Banyuwangi detiknews86 com,Dinas Pertanian melalui Forum Analisis Kebijakan dan Pembangunan Daerah ( FOSKAPDA ) berikan bantuan burung pemakan hama ke perwakilan petani sekitar Rogojampi.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri menjelaskan, burung hantu dipilih sebagai predator dikarenakan memiliki kemampuan mendeteksi mangsa dari jarak jauh.
“Hewan ini memiliki pendengaran yang sangat tajam serta mampu terbang dan menyergap mangsanya dengan cepat tanpa suara,” paparnya.
Ukuran tubuhnya relatif lebih besar, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat berkembang biak. Dalam sehari, kata Khoiri, burung hantu besar dapat memangsa tikus hidup sebanyak 3-5 ekor dengan jangkauan terbang hingga 12 km.
“Burung hantu mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter. Ini menjadikannya sebagai alternatif solusi yang paling efektif untuk menekan populasi tikus,” kata Khoiri.
Dia menambahkan, penggunaan burung hantu sebagai pengendali tikus tidak memerlukan biaya dan tenaga yang besar. Burung hantu akan datang secara sendirinya ke lokasi-lokasi yang terdapat banyak tikus, yang merupakan mangsanya. Cukup difasilitasi rumah burung hantu (rubuha) di sekitar areal persawahan, mereka akan menetap di lokasi tersebut.
“Tidak butuh waktu lama, rubuha yang disiapkan pasti akan ditempati. Ini sangat efisien bagi petani, dan yang paling penting tidak berdampak negatif terhadap lingkungan,” ujar Khoiri.
Veri Kurniawan S.ST, ketua FOSKAPDA menjelaskan pada awak media, alhamdulilah Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi hadir nyata untuk petani
” Program pemberian burung hantu ( Tyto Alba) pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui dinas pertanian dan Pangan disambut hangat oleh para petani,”
Ini merupakan langkah atau gerak nyata dinas pertanian dan pangan untuk petani agar hasil pertanian maksimal dan hawa tikus bisa dikendalikan, imbuh Veri
Seperti kegiatan lalu, pemkab Banyuwangi memberikan bantuan 342 rumah burung hantu. Ini langkah kecil namun dampak positif bagi petani sangat signifikan. Hal ini juga bisa dikata kerja sama yang baik antara dinas dan petani, imbuh Veri.(ip slamet)