DETIKNEWS86.COM – KUTACANE
Jajaran Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, berupaya sekuat tenaga untuk mempercepat penurunan angka Stunting, dengan melibatkan serta seluruh petugas kesehatan sampai ke pelosok desa, Jum’at (5/5/2023)
Kepala Dinas Kesehatan Drs H.Jamanuddin, M.Pd didampingi Plh Kabid Kesehatan Masyarakat, Maida Ayu dan Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Sukrimanto , Kamis (4/5) mengatakan, berdasarkan data terkini yang diterbitkan Pihak Status Gizi Indonesia (SGI), persentase angka Stunting di Aceh Tenggara masih tinggi dan mencapai angka 34,1 persen.
Pada Desember 2022 lalu, bayi yang tercatat dan masuk katagori Stunting sebanyak 1.470 orang, namun per April 2023 ini, bayi tergolong dalam Stunting menurun menjadi 1.259 orang saja.
Berdasarkan pendataan dan sweeping yang dilakukan petugas kesehatan di berbagai tingkatan, dari 1.382 bayi yang di ukur di Puskesmas Biakmuli ada 128 bayi tergolong Stunting, dari 751 bayi yang diukur di wilayah Puskesmas Lawe Dua, 184 orang tercatat Stunting, di Puskesmas Semadam dari 799 orang yang di ukur 76 orang tercatat Stunting, sedangkan di Gurgur Pardomuan dari 372 bayi yang diukur, 84 tercatat sebagai Stunting.
Khusus kecamatan Babussalam, papar Kadiskes Jamanuddin dan Kabid Kesmas, Maida Ayu, tingkat angka Stunting terbilang rendah, untuk Puskesmas Kota, dari 653 bayi yang di ukur, hanya terdapat 18 bayi stunting, sedangkan di Puskesmas Babussalam,dari 733 bayi yang di ukur terdapat 3 bayi stunting.
Untuk menekan penurunan angka Stunting di Aceh Tenggara, selain melakukan sweeping dengan mendatangi langsung rumah bayi yang beluk sempat datang ke Posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya, jajaran Dinas Kesehatan juga, memberikan, vitamin, susu dan makanan tambahan pada ibu hamil, ibu menyusui usia 6 sampai 11. ulan, susu pada balita usia 1- 5 tahun, terutama pada daerah locus Stunting, sejak 2020 sampai 2023.
Selain itu, untuk mempercepat proses penurunan Stunting, dinkes melalui petugas melaksanakan pemberian tablet vitamin tambah darah pada siswa dqn siswi SMP dan SMA,” Tablet diberikan setiap hari Senin dan didrop langsung oleh petugas Puskesmas masing – masing,” ujar Jamanudin.
Diakhir keterangannya, Jaman dan Maida menghimbau dan menyarankan, agar setiap ibu hamil agar melahirkan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit, tujuannya agar bayi biasi bisa mendapatkan ASI Eksklusif dan mendapatkan imunisasi lengkap, karena tindakan tersebut juga bisa mempengaruhi penurunan stunting.
[Ady]