Disdikbud era Khalillulah  yang terbilang moncer

Share artikel ini

DetikNews86.com~Singkil | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan era Khalillullah S.Pd terbilang “Moncer” mengingat masa jabatan yang ia duduki masih berusia 2 Tahun 8 Bulan. Jumat (23/12/2023)

Khalillullah di lantik oleh mantan Wakil Bupati Aceh Singkil H. Sazali S.Sos pada tanggal 28 Februari 2020 dan beliau mampu mengevaluasi dan sukses membuat berbagai program baik di sektor pendidikan, maupun di sektor kebudayan.

Kembali kita lihat tugas dan jabatan yang di emban tidak lah mudah di karenakan satu sisi menjalankan tugas pendidikan dan di sisi kedua ia juga harus menjalankan tugas kebudayaan sebagai kepala dinas di instansi tersebut sebagai mana yang tertuang pada Perpres Kemendikbud pada BAB I Pasal 4 dan 5.

Track record di bidang Pendidikan dapat kita lihat beliau membangun kordinasi ke perguruan tinggi yang ada di Aceh, khususnya di Banda Aceh bagi pemuda dan pemudi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi secara gratis.

Tentunya dengan tujuan supaya melahirkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi, yang bisa memajukan Aceh Singkil kedepannya.

Di sector kebudayaan juga tidak kalah berkembangnya, dapat kita lihat ia kembali memutar pikiran supaya pendidikan dan kebudayaan sama-sama maju berkembang beliau juga gigih melestarikan kebudayaan Aceh Singkil dan harus kita apresiasi.

Banyak warisan-warisan yang tak benda mempunya hak cipta salah satunya adalah “ Takhi Ambe-Ambekken” sebagai mana yang tertuang pada bagian ke Tujuh Pasal 23 dan 24 Kemendikbud BAB I.

Tidak hanya sampai di situ saja perkembangan budaya yang beliau support seperti halnya “ Desa Budaya Tanjung Emas “ yang juga kembali mengadakan perayaan yang ke dua. Berkat kordinasi dan komunikasi yang baik, antara pemanfaatan Sumber Daya Manusianya Desa Budaya Tanjung Emas sukses menjadi Desa Budaya sampai saat ini.

Itu tentunya tidak luput dari kerja sama antara Kadispendikbud Khalillullah,S.pd Pendamping Desa Budaya Wanhar Lingga S.Pd Kades Sabirin Malau dan masyarakat setempat.

Dan pada 17 Desember Tahun 2021 di API Award dan sekaligus di nobatkan sebagai Desa Budaya terbaik nasional di Gedung Plaza Insan Jakarta.

Saya dan rekan-rekan juga meminta kepada bapak kadis dan pendamping desa budaya dan sekaligus ketua HPI Aceh Singkil bisa melirik, mengembangkan dan mengelola beberapa desa lainnya yang berpotensi seperti Desa Teluk Rumbia dan Rantau Gedang Kecamatan Singkil.

Mengingat dan melihat potensi budaya, gaya sosial, dan pola adat istiadat khas Singkil masih berjalan di kehidupan masyarakat dua desa tersebut.

[JMR]