Dosen UIN Walisongo Semarang Berbagi Pandangan Mengenai Eksistensi Bahasa Indonesia di Radio Voice of Vietnam, Hanoi

oleh
oleh
Share artikel ini

 

Semarang –detiknews86.com Eko Widianto, dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menjadi narasumber utama dalam sebuah siaran khusus di Radio Voice of Vietnam di Kota Hanoi, Vietnam pada hari Senin, 6 November 2023. Acara tersebut bertujuan untuk mendiskusikan eksistensi bahasa Indonesia di Vietnam dan pengaruhnya di era global.

Eko Widianto telah memiliki pengalaman luas sebagai pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), pernah mengajar bahasa Indonesia di Hanoi University, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Vietnam pada tahun 2018. Keberhasilannya dalam memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia di Vietnam membuatnya menjadi narasumber ideal untuk acara ini.

Dalam siaran ini, Eko Widianto banyak mengungkapkan sejarah panjang dan prestise bahasa Indonesia serta dampak positifnya di tingkat internasional. Ia juga berbagi pengalaman pribadinya sebagai pengajar bahasa Indonesia di Vietnam, memperlihatkan bagaimana bahasa ini diterima dan dihargai oleh masyarakat Vietnam.

“Saya sangat senang dapat berbagi pengalaman ini di Radio Voice of Vietnam, yang memiliki basis pendengar setia di Vietnam. Saat ini, bahasa Indonesia telah tersebar di lebih dari 500 lembaga di seluruh dunia, termasuk beberapa kampus bergengsi di Vietnam,” kata Eko Widianto dengan antusias. “Ini adalah kesempatan berharga untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di tingkat global.”

Kehadiran Eko Widianto di Radio Voice of Vietnam juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Vietnam. Dalam siaran ini, dia juga berbicara tentang pentingnya budaya saling belajar antar negara dan bagaimana penyebaran bahasa Indonesia dapat memperkaya keragaman budaya di tingkat internasional.

Siaran ini merupakan langkah konkret dalam mendiplomasikan bahasa Indonesia di dunia internasional, sekaligus memperkuat hubungan antarbangsa di bidang pendidikan. Dengan diadakannya acara tersebut, diharapkan Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat lebih luas dan mempertegas kepedulian Indonesia terkait kemajuan pendidikan.

 

Ris. M. Lutfi