DETIKNEWS86.COM, KUTACANE
Buruknya kualitas pengerjaan proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang bersumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pusat tahun 2023 menjadi sorotan kalangan Lsm di Aceh Tenggara. Jumlah paket proyek P3-TGAI yang tersebar di 15 kecamatan di kabupaten Aceh Tenggara sebanyak 194 paket.
Namun sayang pengerjaan proyek ini sedang menjadi perbincangan hangat dan tidak terlepas dari sorotan kalangan Lsm. Pasalnya hampir semua paket proyek P3-TGAI dari Kementerian PUPR itu dikerjakan asal-asalan. dan terkesan hanya untuk meraup keuntungan secara pribadi maupun kelompok dan golongan tertentu. Sehingga diminta secepatnya proyek yang sedang dikerjakan oleh pekerja itu untuk dihentikan.
Sorotan tersebut disampaikan oleh Ketua DPD Lsm Pemantau Kinerja Aparatur Negara (PENJARA) Provinsi Aceh, Pajri Gegoh Selian kepada Detiknews86.com Aceh Kamis 22 Juni 2023.
Dikatakannya bahwa beberapa lokasi proyek P3-TGAI yang sudah kita telusuri seperti di Kecamatan Bambel, Lawe Sumur, Semadam dan Badar. Kualitas pengerjaan proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pengerjaan yang tertuang dalam dokumen kontrak kerja. Karena sebagian fisik proyek itu tidak ada pondasi dasarnya dan langsung dilakukan cor semen oleh para pekerja.
Kemudian pemasangan batu, adukan semen dan pasir juga terlihat tidak sesuai takaran. Kita sangat menyayangkan dan khawatir dengan kualitas proyek ini. Jika pun nanti proyek ini selesai dikerjakan. Maka tidak akan bertahan lama.
Untuk itu kita minta kepada pihak Balai Wilayah Sungai Sumut I (BWS -I) untuk secepatnya bisa menghentikan proses pengerjaan proyek ini sementara. Karena diduga pengerjaan proyek ini kualitas buruk. Jelas Gegoh Selian.
Sedangkan menurut informasi yang berkembang, bahwa proyek ini disebut – sebut merupakan aspirasi anggota DPR RI Daerah Pemilihan Legislatif (Dapil) Aceh I Partai PKB.
Terkait buruknya kualitas pengerjaan proyek P3-TGAI Ayi selaku Satuan Kerja (Satker) Balai Wilayah Sungai Sumut I saat dikonfirmasi melalui telepon seluler menerangkan bahwa terkait kualitas pengerjaan proyek tersebut. Setiap paket pekerjaan di awasi pengawas yang sudah direkrut oleh pihak BWS Sumut I. Jadi silahkan saja konfirmasi kepada pihak kelompok tani yang mengerjakan proyek tersebut.
Sebab semua dokumen gambar dan volume pekerjaan dari usulan kelompok tani. Kami nanti akan sarankan kepada mereka. Supaya pengerjaan proyek tersebut harus sesuai dengan spesifikasi teknis. Singkatnya.
[Ady]