Banyuwangi detiknews86.com
Sebanyak 50 orang warga binaan Lapas Banyuwangi mengikuti kegiatan Mobile VCT (Voluntary Conselling and Testing), Rabu (16/11/2022).
Bertempat di Aula Sahardjo Lapas Banyuwangi, kegiatan dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi dan Puskesmas Paspan Glagah, serta LSM KKBS (Kelompok Kerja Bina Sehat).
Kalapas Banyuwangi yang diwakili oleh Kasi Binadik Wahyu Tetuka mengatakan bahwa kegiatan Mobile VCT itu dilakukan sebagai upaya untuk melakukan deteksi dini terhadap warga binaan Lapas Banyuwangi.
“Serta sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penularan HIV di Lapas Banyuwangi,” ujar Wahyu.
Wahyu menerangkan, dari tes yang dilakukan terhadap 50 orang warga binaan, keseluruhannya menunjukkan hasil negatif.
“Alhamdulillah dari tes yang diakukan tidak terdapat warga binaan kami yang terindikasi HIV,” bebernya.
Kegiatan juga dirangkai dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi mengenai HIV, penyebabnya, siapa yang beresiko tertular dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
“Hal ini untuk menambah pemahaman dan kewaspadaan warga binaan terhadap bahaya penularan HIV,” tuturnya.
Karenanya, Wahyu menekankan kepada warga binaan untuk dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memahami berbagai materi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, sehingga dapat terhindar dari resiko penularan HIV.
Saat ini, kegiatan VCT itu dilaksanakan secara rutin dalam jangka waktu 3 bulan sekali. Wahyu pun menegaskan bahwa kegiatan VCT tersebut kedepannya akan digelar lebih intensif.
“Kedepannya akan kami kordinasikan kembali dengan Dinas Kesehatan agar kegiatan Mobile VCT ini dapat dilaksanakan dengan jangka waktu satu bulan sekali,” ucapnya.
Sementara itu, Pengelola Program TB HIV Dinas Kesehatan Banyuwangi Eko Hari Wibowo menyebutkan bahwa kegiatan ini digelar untuk memutus rantai penularan virus HIV, khususnya di Lapas Banyuwangi, dengan harapan untuk menurunkan resiko penularan HIV di Lapas Banyuwangi.
“Kegiatan kali ini hanya sebatas pemeriksaan dan akan dilaksanakan secara rutin sebagai upaya deteksi dini. Jadi jika ada yang terindikasi tertular, tidak sampai menularkan kepada warga binaan yang lain,” lanjut Eko.
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah yang memiliki target pada tahun 2030 Indonesia dapat terbebas dari HIV.
“Kami berharap agar seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, termasuk di Lapas Banyuwangi kedepannya tidak ada lagi yang tertular dan terpapar virus HIV,” pungkas Eko.
(Ip. Willy/humas/riek)