Geruduk Kantor Kelurahan Karang Anyar Emak-emak Pertanyaan Terkait Bansos Yang Tebang Pilih

oleh
oleh
Share artikel ini

Geruduk Kantor Kelurahan Karang Anyar, Emak – Emak Pertanyaan Terkait Bansos Yang Tebang Pilih

DetikNews86.Com
Kota Tangerang – Puluhan emak emak warga Karang Anyar, Kota Tangerang Geruduk Kantor Kelurahan Karang Anyar. Lantaran adannya tebang pilih pada penerima bantuan sosial. Senin (10/05/2023)

Aksi tersebut dipicu pembagian bantuan sosial yang dilakukan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang merupakan pembantu guna menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat Kecamatan dan disinyalir tebang pilih pada penerima Bansos.

Koordinator Aksi, Muhamad Arief, mengungkapkan bahwa terdapat tiga tuntutan penting yang dibawa pada aksi tersebut guna memperbaiki birokrasi yang ada di Kelurahan Karang Anyar, Neglasari, Kota Tangerang.

“Aksi hari ini bagian dari bentuk keresahan yang terjad di masyarakat Kelurahan Karang Anyar pada khususnya dan terjadilah aksi massa yang dilakukan hari ini,” ujar pria yang kerap disapa Gybe.

Ia menuding, banyak masyarakat di Kelurahan Karang Anyar yang memasuki kategori keluarga mampu namu tetap mendapatkan Bansos, sedangkan yang kurang mampu justru tidak mendapatkannya.

Selain itu, aksi tersebut juga sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) diwilayah tersebut, lantaran mengutakan sanak familinya.

Meski sempat diadakan audiensi di dalam Gedung Kelurahan Karang Anyar, Gybe menyayangkan respon dari pemerintah setempat karena sebelumnya sempat meminta penjelasan perihal terkait namun tidak mendapatkan jawaban yang jelas.

“Kenapa baru ada tindakan ketika ada aksi seperti ini, itu yang saya sayangkan. Baru ada tindakan dan PSM seolah-olah bersikap merangkul, kemarin-kemarin kemana aja? itu aja pertanyaan kami. kenapa harus ada aksi (dulu) baru adanya reaksi,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Lurah Karang Anyar, Andia S. Rahman, mengungkapkan bahwa pihak Kelurahan Karang Anyar tidak anti terhadap kritik masyarakat terutama terhadap aksi yang menjadikan pihak Kelurahan lebih mengerti kondisi yang terjadi sebenarnya di masyarakat.

“Yang pertama di era demokrasi ini, ini suatu hal yang biasa ya, suatu hal yang lumrah apa yang ingin mereka sampaikan yang selama ini mungkin tidak tersampaikan (saat ini dapat) disampaikan secara langsung, kami pihak kelurahan sebenarnya tidak antikritik, sah-sah saja. Akhirnya kita bisa tau, apasih yang mereka inginkan secara nyata,” tandasnya.

(Red/KJK)