Bungo,//detiknews86.com – SD Negeri Nomor 169/II Lubuk Telau terletak dipelosok wilayah Desa Batu Kerbau Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo-Jambi yang jauh terpantau dari pengawasan Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bungo dengan jarak tempuh antara Dusun Lubuk Telau dengan Kota Muara Bungo memakan waktu 2,5 jam lebih.
Jauh nya lokasi Sekolah SD Negeri 169 ini dari Dinas Pendidikan Bungo hingga tak terpantau lagi Proses KBM (Kegiatan Belajar Dan Mengajar), saat Lembaga Kontrol dan Advokasi Elang Indonesia dan Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi berkumjung ke sekolah tersebut pada hari Kamis, 9 Juni 2022, sangat kecewa sekali melihat langsung keadaan kondisi sekolah tersebut.
Ini pernyataan langsung dari tim Investigasi LKA Elang Indonesia Nanda, “kami menjumpai kondisi sekolah SD Negeri No 169 sangat miris, murid tidak belajar karena guru nya tidak mengajar padahal ASN nya ada 9 orang bahkan kepala sekolah nya dalam 1 bulan hanya masuk 2 kali, jumlah muridnya hanya lebih kurang 60 orang dan berjumlah 3 rombel”, ungkap nanda.
“Masyarakat/Walimurid sudah geram melihat tingkah laku guru guru seenaknya saja tidak mengajar hanya ada 1 orang guru yang masih konsisten mengajar yaitu guru yang bernama Masrani asli penduduk dusun tersebut”, tambah nanda
Hasil Investigasi dengan wali murid, dan salah satu guru terekam langsung oleh tim LKA Elang Indonesia dan L-KPK dan ini sebagai data dan segera disampaikan kepada Pihak Terkait Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, agar memberikan sanksi tegas terhadap kepala sekolah SD Negeri 169/II Lubuk Telau beserta guru yang tidak menunaikan tugasnya dengan baik.
Bahkan wali murid pun kalau seandainya ada sekolah lain bersedia memindahkannya dari sekolah tersebut, selain itu kondisi fisik sekolah pun sudah hancur tak terawat lagi kelihat dari bendara yang sudah robek tidak terganti, ketika ditanyakan kepada kepala sekolah yang bernama yani mengatakan,”bendera sudah robek itu biasa lah gak apa apa”, jawab nya enteng.
Diminta kepada kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bungo untuk meminta pertanggungjawaban kepala sekolah atas mangkir masuk kerja yang hanya 2 kali dalam sebulan, mau dibawa kemana sekolah ini apakah akan menghancurkan generasi penerus bangsa. (Rahmatsyah)