Harga Tomat Anjlok Petani di Tanah Karo Menjerit, Pedulikah Pemkab Karo

oleh
oleh
Share artikel ini

KARO, (SUMUT) DETIKNEWS86.com__,
Petani tomat di Kabupaten Karo kini kembali menjerit, Bagaimana tidak, harga tomat di daerah tersebut anjlok Rp1.000 per kilogram (kg).

Salah seorang petani tomat di Desa Suka Nalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Bener Karo, Melki Sitepu mengatakan, anjloknya harga tomat tersebut sudah terjadi sejak sepekan lalu.

Bahkan, kata dia, sebelum Ramadan harga sayuran tersebut mencapai Rp 6 ribu per Kg, kemudian turun menjadi Rp 4 ribu per Kg, selanjutnya anjlok lagi Rp 1,5 ribu per Kg hingga Rp1.000 per Kg.

“Padahal kami sangat berharap harga tomat bisa stabil agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga, belum lagi kebutuhan pokok saat ini naik,” ucapnya.

Dirinya berharap, pemerintah dapat mencari solusi terkait anjloknya harga tomat ditingkat petani di Karo.

“Kami sangat khawatir seperti tahun lalu, hasil panen tomat dibuang lantaran tak bisa terjual,” imbuhnya.

Ditempat terpisah Seorang petani bernama Willem Ketaren (34), warga yang tinggal di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengatakan harga tomat hanya Rp 1000 per kilogram.

“Hari ini harga tomat hanya Rp 1000 per kilogram. Padahal pekan lalu mencapai harga Rp 1.500 per kilogram,” ungkap Willem kepada wartawan, Kamis, (01/08).

Akibat harga sayur mayur yang murah, Willem mengaku enggan memanen tomatnya yang saat ini sedang memasuki masa panen.

“Harga pupuk dan obat mahal, belum lagi ada biaya panen seperti upah pekerja, ongkos perjalanan menuju pasar penjualan buah dan sayur tidak sebanding dengan harganya,” keluh Willem.

Ia menjelaskan bila harga murah semacam itu terjadi sejak musim kemarau melanda Tanah Karo. Tak hanya buah tomat, harga murah juga berlaku untuk sayur mayur dan komoditi lainnya.

“Bahkan harga sayur kol juga sama. Bahkan petani banyak yang enggan memanen hasil pertaniannya,” ungkap Willem.

Untuk itu Willem berharap agar ada campur tangan dari pemerintah untuk menetralisir harga sayur mayur di Tanah Karo. Termasuk diantaranya menurunkan harga pupuk dan obat-obatan untuk tanaman. Dengan demikian petani dapat sejahtera dari hasil pertanian mereka.

#(Yogi Barus)#