Hiburan serasa dibar, ditengah pelaksanaan Sidang Paripurna Istemewa HUT Ke 239 Kota Pekanbaru

oleh
oleh
Share artikel ini

Ketua FPII Riau: Konsep Pelaksanaan Sidang Paripurna Istemewa HUT Ke 239 Kota Pekanbaru Sangat Tidak Tepat

Pekanbaru/Riau -detiknews86.com Sidang Paripurna Istimewa HUT Kota Pekanbaru ke-239 yang digelar pada Jumat 23 Juni 2023 di ruang Senapelan Gedung DPRD Kota Pekanbaru, terkesan ‘melenceng’ atau menyimpang dari apa yg kita tahu selama ini makna dan tujuan Sidang Paripurna.

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Riau Demo Sumarak Sigalingging berikan komentarnya terkait pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa HUT Ke 239 Kota Pekanbaru.

“Konsep dari Sidang Paripurna Istimewa HUT Ke 239 Kota Pekanbaru itu konsep yang saya anggap lari dari makna Sidang Paripurna Istimewa, saya menilai kurang tepat penempatan hiburan di Sidang Paripurna Istemewa tersebut, hiburan dengan lampu-lampu yang identik dengan suasana Bar, hancur kali konsep Sidang Paripurna Istimewa itu, masa ada hiburan serasa di Bar di tengah pelaksanaan sidang, rusak kalipun”, dengan logat bataknya.

Dalam rapat tersebut, tampak hadir Gubernur Riau Drs H Syamsuar, Pj Walikota Muflihun, Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sabarudi, ST, Forkopimda Kota, tokoh adat, masyarakat, tokoh agama dan para tamu kehormatan lainnya.

Ketua FPII Provinsi Riau menyayangkan kenapa pelaksanaan acara hiburan tersebut tidak setelah Sidang Paripurna Istimewa tersebut di tutup pimpinan sidang.

“Ini kacau nih yang punya ide konsep pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa nih,” ucap Sigalingging.

Sekwan DPRD Kota Pekanbaru Hambali Nanda Manurung, saat akan di konfirmasi terkait pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa tersebut, menghindar lari masuk mobil meninggalkan wartawan yang telah menunggu, padahal beberapa awak media yang menunggu telah menyampaikannya melalui Anggie sebagai ajudan Sekwan.

“Kita sudah didata dari media mana aja, eh, ternyata ditinggal kabur oleh Sekwan,” paparnya.

Sigalingging juga mengatakan sikap Sekwan DPRD Kota Pekanbaru tersebut sangat tidak tepat.

“Saya menganggap Sekwan tersebut tidak paham dengan jabatannya, yang mana seorang Sekwan harus berkomunikasi kepada semua pihak dan termasuk wartawan. Karena wartawan penyampai informasi kepada masyarakat,” tambahnya.

“Hal ini harus menjadi catatan penting bagi Bapak Pj Walikota, agar tidak menjadi preseden buruk di kepemimpinan Bapak Muflihun sebagai Pj Walikota Pekanbaru,” tuturnya.

Terkait peristiwa tersebut, awak media juga mencoba menghubungi Sabarudi selaku Ketua DPRD Pekanbaru, namun saat dihubungi lewat ponselnya, Sabarudi tidak menjawab panggilan awak media ini. Pesan pendek yang dikirimkan ke ponselnya juga belum berbalas hingga diberita ini di muat.***

FPII Setwil Riau