IPKB Galus Lakukan Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting di Pining

Share artikel ini

DetikNews86.com-Pining | Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Stunting yang merupakan masalah kurang gizi kronis ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Jum’at (30/9/2022)

Anak yang mengalami gizi kronis ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara dan keempat dunia dengan beban anak yang mengalami stunting.

Kabupaten Gayo Lues menjadi daerah prevalensi stunting tertinggi, 42,9 persen, disusul Kota Subulussalam 41,8 persen. Sementara Kota Banda Aceh (23,4%) dan Kota Sabang (23,8%) menjadi daerah dengan prevalensi terendah.

Tim Ikatan Penulis Kependudukan dan Keluarga Berencana (IPKB) yang di komandoi  Ajnan Thoyib gelar acara, “sosialisasi tentang percepatan penurunan angka stunting di Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues”.

Acara ini digelar  di aula kantor camat Pining, di buka oleh Camat Pining  turut dihadiri oleh Anggota Danramil dan Anggota Kapolsek Pining, serta Kapus Pining, Nona Juli Piarni, SKM.

Selain unsur Muspika, nampak juga yang hadir beberapa Kepala Desa se Kecamatan Pining dan beberapa Tokoh Masyarakat setempat.

Untuk mengurangi angka penurunan stunting di Kecamatan Pining garda terdepan adalah pihak Puskesmas  Pining, serta dukungan Muspika dan masyarakat Pining pada umumnya.

Gerakan awal harus melakukan posyandu setiap bulan sekali, terhadap anak-anak terutama balita.

Menurut keterangan Kapus Pining diperlukan petugas Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan petugas ahli gizi untuk anak-anak dan balita.

Kepada DetikNews86.com disampaikan oleh Ajnan Thayib bahwa, “pagelaran sosialisasi ini akan dilaksanakan setiap tahun minimal sekali pertemuan”. [MALUL]