Jelang Pemilu 2024, Polda Jateng Gelar Silaturahmi Kebangsaan di Pati
DetikNews86.Com
Pati-Jateng Terdapat satu ancaman serius dalam perkembangan situasi dan kondisi keamanan saat ini yaitu menguatnya polarisasi sosial politik yang memanfaatkan isu sara dan berdampak pada cara berfikir atau bertindak sebagian kalangan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh
Dirintelkam Polda Jateng Kombes Pol Kukuh Kalis Susilo yang diwakili Kasubdit IV Ditintelkam Polda Jateng AKBP Kelik Budi Antara, S.S., M.Si dalam sambutanya pada acara Silaturahmi Kebangsaan di Pondok Pesantren Roudhotul Ulum yang berada Guyangan, Trangkil, Pati, Selasa (13/06/2023).
Dijelaskan AKBP Kelik fenomena polarisasi sosial politik (politik identitas) yang tidak dicegah dapat mengarah pada sikap intoleran dan radikal.
“Polarisasi sosial politik atau politik identitas ini harus dicegah sebab bila berkembang di masyarakat bisa menjadi pertunjukan sikap intoleran dan radikal,” ungkap AKBP Kelik.
“Dan bahkan bisa mengarah pada sikap yang cenderung ekstem seperti aksi teror untuk mengekspresikan keyakinanya, ini yang ingin kita cegah” lanjut AKBP Kelik.
Acara yang dihadiri oleh 150 lebih peserta ini turut menghadirkan Eks Napiter Ustad Imron Bayhaqi alias Abu Tholut sebagai pembicara, Hadir pula sebagai pembicara lainnya yaitu Dandim 0718/Pati, Ketua KPUD Pati.
Pada Silaturahmi Kebangsaan ini, segenap Pengasuh, Pengurus dan Para Santri Pondok Pesantren di Wilayah Kab. Pati menyatakan sikap yaitu:
1. Menolak Masuknya paham Radikal, Terorisme dan Intoleran di lingkungan Ponpes serta menolak Politik Identitas dan Polaritas jelang Pemilu 2024.
2. Mendukung terciptanya situasi kamtibmas kondusif di Jateng khususnya Kab. Pati agar permasalahan Pemilu berjalan aman dan lancar.
Para narasumber sepakat bahwa kegiatan Silaturahmi Kebangsaan seperti ini perlu terus dilaksanakan untuk mengedukasi masyarakat agar cerdas berpolitik dan tidak menjadikan Pemilu sebagai sebagai pemecah identitas bangsa.
“Ini kegiatan positif yang harus diperbanyak terutama menjelang tahun politik, untuk menangkal potensi-potensi kerawanan,” tutup Eks Napiter Ustad Imron Bayhaqi.
Yanti