Sampang, || detikNews86.com – Tumpulnya netralistas jelang Pemilihan Kepala Umum Daerah ( Pilkada) sampang 2024 yang kerap kini menjadi konsumsi umum setiap kalangan masyarakat , kata netralitas ASN sudah mulai terancam dan sudah berada diambang batas keraguan publik.
Netralitas dan Akuntabel menjadi suatu prioritas utama dalam menentukan pilhan sesuai dengan hak suara tanpa di intervensi dari berbagai pihak, dalam pesta demokrasi yang damai dan aman dikabupaten sampang sendiri yang saat ini tercatat sebagai kota yang memasuki daftar zona mereah terkait Pilkada.
Beberapa pemberitaan yang harus melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang semestinya harus berpegang pada nilai-nilai UU kini hanya dianggap hal biasa dan itu cukup meresahkan masyarakat segala kegiatanpun di campur tangankan ke hal yang berbau dengan politik baik di daerah dan nasional.
Sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN: Pasal 2 menyatakan bahwa setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
Sementara pada Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil: Mengatur larangan bagi ASN untuk memberikan dukungan kepada calon dalam bentuk apapun, termasuk ikut kampanye, menggunakan atribut partai, atau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik.
Namun di kabupaten sampang ini hal tersebut hanya dijadikan ajang untuk memenangkan ke salah satu paslon , hal ini hanya memperluas kecurigaan publik yang saat ini tengah masuk masa kampanye Pilkada , terutama di kabupaten sampang yang saat ini dinilai sudah mulai tidak baik-baik saja serta diduga banyak yang ASN yang ikut cawe-cawe dalam pesta demokrasi.
Adanya indikasi ini sudah sangat jelas terang-terangan ada pihak oknum yang intervensi pada salah satu paslon, guna menjawab hal tersebut, Beberapa pegiat pers yang tergabung dalam Media Center Sakteh (MCS) dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) Forsa Sampang mendatangi Polres Sampang untuk Audiensi, tujuannya hanya ingin menekan Netralitas dan memastikan apakah pihak Kepolisian Resort Sampang ini benar-benar melaksanakan tugasnya dan Netral jelang pesta demokrasi yang hanya tinggal beberapa hari lagi.
Adanya video yang sempat viral dan menjadi perbingcangan publik Ketua Forsa Hebat, Nor Hasan mengklarifikasi beredarnya foto dan video Kasat Reskrim Polres Sampang, diduga oknum polisi tersebut berpangkat AKP yang tengah ikut serta berkecimpung dengan relawan pasangan calon (Paslon) 01, Pilkada Sampang beberapa waktu lalu.
Mamang pun menambah , tujuan lain dalam audiensi berharap Jajaran Kepolisian Resort Sampang bisa menjaga kepercayaan publik dan Marwah Institusi Polri, dengan Profesionalisme dan menjaga Netralitas jajarannya dalam Pilkada Sampang.
Bahkan Mamang menjelaskan, pihaknya juga menggelar Audiensi kepada Penyelenggara Pemilu, seperti KPU dan Bawaslu, yang selama ini terkesan Stagnan.
Menurut Mamang juga Penyelenggara Pemilu, KPU, Bawaslu dan TNI-POLRI Wajib Profesional dan Netral dalam Pilkada, sehingga manfaat pesta demokrasi dalam pemilu bisa dirasakan masyarakat luas dan banyak pihak.
“Penyelenggara pemilu harus mengedepankan netralitas, menjauhkan diri dari preferensi politik atau kepentingan tertentu. Hal itu menurutnya menjadi kunci utama dalam menjamin integritas, keadilan, dan kepercayaan masyarakat terhadap jalannya proses pemilu yang demokratis dan transparan,” tegas Mamang.
“Penyelenggaraan pemilu harus berjalan bebas dan adil, karena akan mempengaruhi tingkat kondisi dan pelanggaran kampanye lainnya,” tambah pria kepala 3 tersebut.
Robby