DetikNews86.com, Pekalongan – Pemerintah desa Krompeng kecamatan Talun kabupaten Pekalongan menyediakan tandon air untuk kebutuhan air bersih bagi warganya, dengan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau dikenal dengan Pamsimas.
Adapun tandon air tersebut memanfaatkan sumber mata air dari tetangga desa yaitu di dukuh Jambangan desa Batursari, dengan menggunakan Bantuan Provinsi Jawa Tengah (Banprov) Tahun 2022 dengan nilai Rp 400 juta turun melalui rekening kelompok masyarakat ( pokmas) Tirta Arum, ketua Pokmas Nur Budi Utomo, dan yang mengerjakan bangunan fisik itupun yang mengerjakan bukan pokmas atau pemdes melainkan orang yang sudah ditunjuk pemberi bantuan tersebut.
Isu negatif yang berkembang dari salah satu oknum media, bahwa warga keluhkan terkait penyimpangan pengelolaan Pamsimas dan ketahanan pangan berbentuk penggemukan sapi, kades Krompeng Nasrudin akhirnya angkat bicara Rabu (15/11)2023 “Bahwa terkait isu miring itu tidak benar adanya Karena Pamsimas tersebut yang mengelola bukan pemdes melainkan pokmas, itu pun sudah beroperasi hampir 1 tahun, dikarenakan pada waktu pengajuan dan sosialisasi di provinsi Jateng saya ketua pokmas yang hadir jadi saya tahu persis juknisnya.
Pada waktu sosialisasi “Bahwa uang sebesar Rp 400 juta tersebut digunakan untuk pembuatan tandon air sampai kekomsumen, itupun di batasi hanya 100 konsumen, jadi praktek di lapangan menjadi 250 konsumen, yang namanya warga minta dipasang semua, untuk menghindari terjadi kecemburuan sosial, dari pihak pokmas dan pemdes mengadakan rapat dan ada kesepakatan, untuk pemasang kilometer kekomsumen, Rp 700 ribu, untuk subsidi silang jauh dekat, dengan nominal Rp 700 ribu pun masyarakat tidak membayar lunas semua, sampai sekarang pun masyarakat masih ada yang bayar Rp 300 ribu dan Rp 200 ribu tapi tidak dipermasalahkan.
Untuk terkait kemarin air Pamsimas tidak keluar dikarenakan cuaca kemarau panjang, sehingga mengakibatkan mata air tersebut kering.” pugkasnya.
Masih dalam keterangannya, Nasrudin menambahkan, Terkait ketahanan Pangan penggemukan sapi tersebut, menggunakan Dana Desa ( DD) Thn 2022 dengan anggaran Rp 160 juta sudah termasuk pajek, pembelian 6 ekor sapi, pembuatan kandang dan pembuatan taman, sapi itu dikelola oleh Suroso salah satu warga desa setempat.
Dan seiring berjalannya waktu Sudah 1 tahun sapi tersebut sudah gemuk dan dijual dan nantinya akan dibelikan sapi lagi, tinggal kesiapan dari pemelihara atau pengelola, dikarenakan sistem ketahanan pangan desa Krompeng hanya penggemukan yang nantinya hasil dari penjualan sapi tersebut masuk Pendapatan Anggaran Desa (PAD) yang nantinya digunakan untuk pembangunan desa itu sendiri, seperti infrastruktur bangunan maupun pemberdayaan masyarakat.” Imbuhnya.
Jurnalis : Sunaryo