Dompu.NTB.//DetikNews86.com – Isue penculikan dua anak yang menghebohkan di dunia Maya dan masyarakat Dompu ternyata bohong belaka alias Hoax.
Terkait hal itu Kapolsek Dompu angkat bicara untuk mengklarifikasi kejadian itu sesuai kebenaran yang sesungguhnya, awalnya kata Kapolsek Dompu belum lama ini anggota kami secara heroik berhasil mengamankan 2 (dua) orang perempuan berstatus Tuna Wicara (Bisu, red) yang nyaris dibully warga Dusun Potu Dua, Desa Dorobara, Kecamatan Dompu, Selasa (31/1/2023) sekira pukul 19.40 Wita.
Pasalnya, dua perempuan masing-masing bernama Risza (22), asal kelurahan Bali Satu, Dompu dan Nani (34) asal Dusun Pali, Desa Sarue, Kecamatan Sanggar, Bima ini dituduh sebagai pelaku penculikan anak.
Kemudian Warga setempat spontan mengepung dua perempuan ini, lantaran diduga akan melakukan penculikan anak, ternyata HOAX,” ungkap Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin, SH., saat konferensi pers di hadapan awak media, Rabu (1/2/2023) pagi ini.
Terkait kronologis evakuasi, Kapolsek Arif menjelaskan, awalnya kedua Tuna Wicara ini keliling bahkan ‘door to door’ ke rumah-rumah warga untuk meminta sumbangan yang lazim dilakukan oleh warga yang normal.
“Akan tetapi, warga sekitar mengamati gerak-gerik keduanya sehingga dicurigai sebagai pelaku penculikan anak, ditambah lagi warga di hebohkan issue terkait hal tersebut,” jelas Kapolsek.
Akibatnya, warga yang tidak tahan langsung bereaksi melakukan pengepungan bahkan nyaris menghakimi dua perempuan yang tak bisa bicara ini, sampai akhirnya berhasil diamankan Personil Polsek Dompu dibantu Bhabinkamtibmas, Babinsa serta pemerintah desa setempat, papar Kapolsek Dompu.
Untuk sementara, dua tuna wicara yang di curigai sebagai pelaku penculikan anak, saat ini sudah diamankan di Mako Polsek Dompu, sambil menunggu pihak keluarganya yang jemput, tandas Arif.
Ditegaskan lagi oleh Kapolsek Dompu, issu penculikan terhadap anak yang heboh di wilayah Kabupaten Dompu akhir ini adalah tidak benar dan alias HOAX, untuk itu masyarakat di harapkan tenang dan tidak boleh terpancing dengan issu-issu yang belum tentu kebenaranya sehingga akan mengganggu situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Dompu yang kondusif saat ini, imbuhnya.
Sementara di tempat terpisah, mendapat kabar terkait hal ini, Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S.I.K., meminta pada warga, agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang belum pasti kebenarannya.
“Harusnya warga Tabayyun dulu, agar tidak gampang kemakan issue Hoax, yang justru merugikan orang lain, lebih-lebih orang yang tidak tahu apa-apa,” tegas Kapolres.
Lanjutnya, issue-isu yang beredar di sosial media misalnya, hal itu perlu diverifikasi kebenarannya. Sebab, menurut Kapolres, semua issue di media online itu terkadang tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
“Kadang-kadang issue penculikan anak ini sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” tandas Kapolres.
Untuk itu, Kapolres mengajak pada seluruh lapisan masyarakat terutama sekali pada awak media, netizen pengguna media sosial, supaya bekerja sama dengan Aparat Kepolisian setempat guna men-counter isu-isu HOAX dan semisalnya.
“Mari kita jaga sitkamtibmas ini agar tetap aman dan kondusif, salah satunya dengan tidak main hakim sendiri, terhadap setiap persoalan,”pungkas Kapolres Dompu.
Jurnalis, Rdw/ddo.