Bekasi : //detiknews86.com/ – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang terdiri di 3 Desa, yaitu Desa Sukamakmur, Desa Sukalaksana dan Desa Sukakarsa Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi kini menghadapi tantangan yang serius terkait pengelolaan air di lahan pertanian mereka.
Para petani tersebut mengeluhkan dan kesulitan mendapatkan pasokan air untuk sawahnya meskipun berdekatan dengan sungai sekunder kali Muara, tepatnya di Kampung Muara Kobak Rotan RT 003 RW 001 Dusun I pada Sabtu (29/6/24).
Menurut Ketua Gapoktan yakni Cahya dirinya telah berulang kali berupaya membendung aliran air dengan menggunakan tanah yang dimasukkan ke dalam karung. Namun apalah daya upaya belum mampu mengatasi permasalahan secara keseluruhan.
“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah kabupaten bekasi khususnya dinas terkait untuk membangun pintu air yang dapat diatur, guna mengoptimalkan pengelolaan air di sawah dari tiga desa ini,”ucap Cahya saat di mintai keterangan oleh awak media.
Permintaan bantuan telah disampaikan dalam musyawarah pembangunan (musrembang), namun hingga saat ini belum ada solusi yang konkrit. Sementara itu, petani dari ketiga Desa terus melakukan upaya bersama dengan anggaran yang terbatas, melibatkan 15 orang petani dalam bergotong royong untuk mengatasi masalah pengairan ini.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara petani, pemerintah daerah dan komunitas dalam menghadapi tantangan dalam sektor pertanian, terutama terkait pengelolaan sumber daya air.
“Harapan kami adalah agar permasalahan ini segera mendapat perhatian serius dari pihak terkait untuk mencapai solusi yang berkelanjutan,”ungkapnya.
Tak sampai disitu Ktua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi bersama awak media mendorong kegiatan tersebut.
“Kami bersama kelompok tani yakni Wakil Raban turut serta memperjuangkan untuk bisa terealisasi membuat bendungan atau pintu air, gotong royong di tiga desa ini segera terlaksana. (Sr)