Keluarga Besar Edi Franaji Laksanakan Ritual Warna Untuk Leluhur di Desa Juju Baru

oleh
oleh
Share artikel ini

Keluarga Besar Edi Franaji Laksanakan Ritual Wara Untuk Leluhur di Desa Juju Baru


DetikNews86.Com
Muara Teweh – Ritual Wara, merupakan warisan budaya, tradisi leluhur yang memilik makna teologi ‘sebagai sebuah keyakinan terhadap tujuan akhir kehidupan’ melalui sebuah prosesi yang sangat simbolik.

Edi Franaji mengatakan hal itu saat melaksanakan ritual Wara penusukan Kerbau untuk enam leluhurnya, di desa Juju Baru, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sabtu (28/10/2023).

 

Dikatakannya, Puncak dari ritual kematian menurut kepercayaan umat Hindu Kaharingan adalah Naping Salimat, artinya tidak ada lagi acara besar setelah ini..

Menurut Edi Franaji yang juga Anggota DPRD Komisi II dari Partai Nasdem, kita harus menjunjung tinggi nilai Adat Budaya sebagaimana upaya penghayatan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa dalam bentuk kegiatan budaya. Pelaksanaan ritual Wara ini dapat pahami sebagai sebuah bentuk kegiatan budaya atau tradisi relegi.

Edi Franaji yang kembali maju sebagai calon anggota Legeslatif dari dapil dua nomor urut satu di pemilu serentak pada tangggal 14 Februari tahun 2024 mendatang, memaparkan tradisi wara adalah ciri khas kita orang dayak, jadi tidak dinyatakan sebagai orang dayak kalau kita tidak mempunyai ciri khas dan tradisi sebagai orang dayak.

Ritual wara yang dilaksanakan pada hari ini ungkap Edi Franaji, adalah menyangkut kepercayaan kita sebagai orang dayak walaupun kita yang melakukannya adalah umat kristen, tetapi nenek moyang dan leluhur kami adalah penganut paham Kaharingan.

Sekretaris Desa Juju Baru Titelman, pada kesempatan itu mengatakan pihaknya sangat mendukung acara Ritual Wara ini, atau rukun kematian ttahap akhir yang dilaksanakan oleh Keluarga Edi Franaji.

Hal ini kata Titelman, diharapkan akan mejadi contoh untuk kedepannya dimana ritual ini betul-betul dilaksanakan dengan tidak mengambil keuntungan ataupun melakukan bisnis dalan acara ritual wara.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Keluarga Besar Edi Franaji ini patut dicontoh untuk kita yang akan melaksanakan ritual wara, supaya kedepannya nanti kata Titelman untuk pelaksanaan ritual dengan benar sesuai tradisi yang ada.

Kami sebagai Pemerintah Desa Juju Baru, sangat mengapresiasi pelaksanaan ritual wara yang dilaksanakan selama 14 hari ini.    (Tiem)