Banyuwangi detiknews86.com Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi terus berinovasi dalam bidang pembinaan kerohanian. Kali ini Warga Binaan Umat Kristiani yang diproyeksikan dapat meningkatkan kualitas dan potensi diri. Oleh karena itu, Lapas Banyuwangi melakukan Perjanjian Kerja Sama atau MoU ( Memorandum of Understanding) dengan Sekolah Tinggi Teologi Victory (STTV) Jakarta, Jum’at (16/06) pagi.
Penandatangan MoU dilaksanakan secara daring yang diikuti langsung oleh Kalapas Banyuwangi beserta warga binaan nasrani yang akan mengikuti pendidikan di STTV.
Teologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama atau ilmu tentang Tuhan. Sertifikasi Teologi ini merupakan program pengembangan diri sesuai Undang – Undang No. 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan pasal 9 poin C yang berbunyi “Mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan kegiatan rekreasional serta kesempatan mengembangkan potensi“.
Kepala Lapas Banyuwangi Wahyu Indarto sangat mengapresiasi program sertifikasi hasil kerjasama dengan STTV Jakarta ini. Menurutnya kegiatan tersebut membawa dampak positif bagi Warga Binaan Umat Kristiani.
“Harapan kami dalam pelaksanaannya nanti dapat diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh agar ilmu yang diperoleh dapat terserap dengan maksimal,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh nanti berdampak jangka panjang. Baik di dalam Lapas saat menjalani masa pidana maupun telah bebas.
“Tujuannya agar dapat berguna bagi Umat Kristiani lain setelah bebas nanti, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfat bagi manusia lainnya,” pungkas Wahyu.
Sumiharjo Pakpahan selaku Dosen dan Penasehat STTV Jakarta menyambut dengan senang hati diadakannya MoU Sertifikasi Teologi di Lapas Banyuwangi. Pihaknya meluapkan rasa terima kasih kepada Lapas Banyuwangi yang bersedia untuk menjalin kerjasama ini.
“Kami telah mewisuda ratusan Warga Binaan di beberapa Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) yang tersebar di seluruh Indonesia,” sambut Sumiharjo.
Sumiharjo menuturkan bahwa program sertifikasi Teologi ini digelar secara gratis tanpa pungutan biaya sedikitpun.
“Karena merupakan kegiatan yang sangat mulia. Oleh karenanya mohon dukungan dan doa dari segala pihak yang terkait terhadap penyelenggaraan pendidikan dan program ini,” tutupnya.
(willy : Humas Lapas)