Keseriusan Disdik Madina Tangani Proyek Di Soroti LSM, Bangunan Banyak Gagal Fungsi

oleh
oleh
Share artikel ini

Detiknews86.com, Mandailing Natal – Banyaknya pemberitaan di Media online tentang Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) disoroti Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela kemerdekaan Rakyat (LSM PAKAR), Banyak proyek di Dinas Pendidikan Madina yang mangkrak tahun 2022 yang jelas sudah habis Anggaran.

Gomgom Tambunan Ketua DPC LSM PAKAR Madina Menyayangkan ketegasan Kadis Pendidikan Madina untuk pengawasan dan pembenahan pendidikan.

“Proyek pembangunan laboratorium komputer ( Labkom)  mangkrak dan Mobilernya belum ada jadi terkesan sia-sia anggarannya. Gagal fungsi bangunan-bangunan tersebut yang sudah menelan biaya besar. Seharusnya dari kegiatan itu tahun 2023 ini sudah bisa di gunakan peserta didik namun kini gagal fungsi.” ungkap Gomgom di kantornya, Selasa (14/02).

LSM PAKAR sudah Laporkan beberapa kegiatan dinas pendidikan Madina dan akan menyusul laporan berikutnya.

“Sebagian kegiatan dinas pendidikan Madina sudah kita laporkan ke polres Madina dan akan ada laporan lagi.” tambah Gomgom.

Gomgom menilai keberhasilan suatu daerah ditandai majunya suatu pendidikan sehingga Sumber Daya Manusia ( SDM) masyarakatnya meningkatkan.

“Mutu pendidikan di suatu daerah bisa jadi barometer kemajuan daerah. Sarana dan prasarana pendidikan dianggap bisa menunjang kemajuan pendidikan pada suatu daerah namun kini di Mandailing Natal terlihat mangkrak dan jadi gagal Fungsi.” lanjut Gomgom.

“Anehnya lagi kok bisa pencairan 100 persen di cairkan sementara pekerjaan Bangunan belum rampung. Dugaan LSM PAKAR semakin kuat kong-kalikong antara Pejabat Pembuatan komitmen (PKK) di Dinas pendidikan dengan kontraktor kok bisa cair pengerjaan Belum rampung.” lanjut Gomgom lagi.

Gomgom juga mempertanyakan bagaimana mekanisme tender atau penunjukan langsung ( PL) di Dinas pendidikan pasalnya ada dua kali anggaran di gedung sekolah dengan dua kali anggaran dalam satu tahun di bangun di gedung yang sama dengan judul kegiatan yang berbeda.

“Ada juga pengadaan Mobiler di sekolah-sekolah dengan anggaran yang fantastik sampai  tiga milyaran. Konsepnya Sangat di pertanyakan atau ada keterlibatan orang dalam? Jelasnya kita salut Dinas Pendidikan Madina.” papar Gomgom.

Gomgom jelasnya menyayangkan penanganan di Dinas pendidikan Madina yang kurang efisien untuk pembenahan Pendidikan.

“Apa lebih tepatnya Kadis pendidikan mengundurkan diri jikalau tidak mampu membawa pendidikan di Madina ke arah yang lebih cerdas.” tutup Gomgom. (MULIA HR)