Ketum BPC Hipmi Bungo David Muhammad Iqbal Kecam Tindakan Pertamina Terhadap SPBU 24.372.21 Bukan Lagi Pembinaan

oleh
oleh
Share artikel ini

Detiknews86.com, Bungo – Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kabupaten Bungo, David Muhammad Iqbal turut angkat bicara terkait permasalahan SPBU 24.372.21 Bungo dengan pihak Pertamina Jambi.

Iqbal menilai sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina Jambi sudah keterlaluan. Menurutnya, sanksi penghentian pasokan BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite hingga empat bulan kepada SPBU 24.372.21 tidak lagi pembinaan.

“Saya lihat komentar pihak Pertamina Jambi sanksi tersebut adalah sebagai bentuk pembinaan. Saya menilai bukan pembinaan lagi, kalau pembinaan selama satu bulan itu masih wajar ,” ujar Iqbal, Jumat (29/12/23).

Iqbal menyebutkan sanksi selama empat bulan tersebut sudah sebuah upaya pembunuhan usaha dari pihak Pertamina Jambi. Karena, secara bisnis sudah sangat banyak kerugian yang dialami oleh pihak SPBU karena besarnya beban biaya yang dikeluarkan.

Ketum BPC HIPMI Bungo
David Muhammad Iqbal

“Sekarang kan cuma hanya ada BBM non subsidi seperti pertamax dan dexlite. BBM non subsidi ini kan tidak laku. Jadi, kalau pihak Pertamina Jambi terus seperti ini maka akan membuat rugi pihak SPBU dan sama saja juga membunuh ,” ujarnya.

Dengan adanya penyetopan BBM bersubsidi pada SPBU 24.372.21 ini menurut Iqbal juga menimbulkan keuntungan pada pihak lain. Karena, jatah SPBU 24.372.21 biasanya dialihkan untuk SPBU lain yang ada di wilayah Provinsi Jambi.

“Kita juga tidak tahu jatah SPBU 24.372.21 larinya kemana. Pastinya pihak SPBU yang menerima jatah tersebut turut diuntungkan. Sementara SPBU 24.372.21 mengeluh dengan tidak adanya pasokan BBM bersubsidi ,” katanya.

Sebagai wadah para pengusaha, kata Iqbal, BPC Hipmi Kabupaten Bungo tidak terima atas perlakuan pihak Pertamina Jambi ini. Terlebih, komisaris SPBU Marwansyah Putra Siregar tersebut merupakan keluarga besar Hipmi Bungo.

“Saya meminta pihak Pertamina Jambi jangan mempermainkan keluarga besar kami. Untuk itu kami meminta agar pasokan BBM bersubsidi tersebut segera disalurkan demi keberlangsungan usaha keluarga kami ,” pinta Iqbal.

Iqbal juga menegaskan, jika permintaan tersebut tidak ditanggapi oleh pihak Pertamina Jambi, maka dirinya tidak akan tinggal diam. Ia berjanji akan melaporkan permasalahan ini pada ketua umum Hipmi pusat Akbar Himawan Buchari.

“Jika tidak ada respon, maka akan kita laporkan langsung pada ketua umum kita. Kalau perlu, kita laporkan juga kepada para senior kita seperti Menteri Bahlil Lahadalia. Biar nanti senior kita yang melaporkan langsung kepada Menteri BUMN dan juga Dirut Pertamina ,” sebutnya.

Menurut Iqbal pelanggaran yang sebelumnya dilakukan pihak SPBU adalah hal yang biasa terjadi pada pihak SPBU lainnya. Bahkan, hingga saat ini hampir di seluruh SPBU yang ada di Bungo melayani para pelangsir dan tidak mendapatkan sanksi.

“Dapat kita lihat setiap harinya SPBU di Bungo ini dipenuhi oleh para pelangsir. Bahkan ada juga SPBU yang minyaknya selalu habis tidak tahu hilangnya kemana. Jadi kalau pihak Pertamina Jambi ingin tegas, harus tegas kepada semua SPBU yang bermain ,” tutupnya.
(Rhm)