KMS2PB Getol Suarakan Penolakan REVITALISASI Pasar Banyuwangi,Ada Apa?

oleh
oleh
Share artikel ini


Banyuwangi – detiknews86.com Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan Berkelanjutan ( KMS2PB) Yang di komandani Oleh Holili Abdul Ghani salah satu Aktivis senior yang ada di Banyuwangi hingga sampai saat ini Lantang menyuarakan Penolakan REVITALISASI Pasar Banyuwangi.

Di depan puluhan awak media, Holili menyampaikan kalau Revitalisasi Pasar Banyuwangi ke depan akan berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup para pedagang dan masyarakat yang saat ini mencari rejeki di pasar Banyuwangi.

Apalagi para pedagang,tukang parkir, tukang becak,Buruh angkut,yang saat ini mencari nafkah di pasar Banyuwangi belum mendapatkan sosialisasi dari pemerintah Daerah kabupaten Banyuwangi.

Tidak hanya itu,menurut Holili Revitalisasi Pasar Banyuwangi yang di bangun dengan desain serba modern di tengarai mengabaikan kearifan lokal yang ada di Bumi Belambangan,

“Kami yakin nanti Pasar Banyuwangi akan seperti pasar wisata SOBO,Alih-alih bisa di fungsikan dengan baik, Saat ini puluhan pedagang dan masyarakat yang dulu mengais rezeki di pasar SOBO sekarang tidak bisa lagi mencari nafkah di pasar SOBO alias nganggur.dulu di pasar SOBO sangat ramai, berbagai macam pedagang ada di sana, dari pedagang sembako,buah, Snack, daging,pedagang mainan tempat penyewaan Plays stasion dan berbagai kebutuhan masyarakat ada di di sana.akan tetapi sekarang sepi dan mati”

“Terus kalau nanti pasar Banyuwangi mati seperti Pasar Wisata SOBO yang sekarang menjadi puing-puing ditengah kota siapa yang bertanggung jawab? dimana ada 20.000 KK yang menggantungkan kehidupannya dari pasar, mengingat sebentar lagi Pilkada dan Suksesi Kepemimpinan Bupati Ipuk”Tegas Holili 26 Mei 2024.

Lebih lanjut Holili juga menjelaskan,Tentunya desain Revitalisasi pasar Banyuwangi atas usulan pemda Banyuwangi akan tetapi bisa dikatakan kalau Revitalisasi pasar Banyuwangi adalah produk usulan yang gagal dalam perencanaan.

“Di sini kan banyak produk gagal dalam perencanaan, contohnya Pembangunan Terminal wisata terpadu yang di Anggaran Pemda lebih dari 50 milyar yang di bangun pada era Bupati Abdullah Azwar Anas,kan bisa kita lihat sendiri,tidak hanya itu saja masih banyak produk gagal yang sekarang di biarkan mangkrak “ucapnya.


( Ip. Willy/Holili)