Kok bisa!! Musrenbang RKPK Kecamatan Jangka Buya Terkesan Hanya Formalitas

Share artikel ini

DetikNews86.com-Pidie Jaya | Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Kerja Pemerintah Kabupaten (RKPK) tingkat Kecamatan Jangka Buya di Kabupaten Pidie Jaya dinilai hanya terkesan formalitas. Selasa (14/2/2023)

Musrenbang di tingkat kecamatan Jangka Buya seakan hanya menjadi acara yang mengedepankan formalitas saja.

Hadir pada acara Musrenbang tahap terakhir untuk anggaran tahun 2023, Sekdakab, Kepala Bappeda, Para SKPK, Muspika setempat, para imum mukim, para Kades, ketua tuha peuet dan sejumlah pejabat kabupaten serta tokoh masyarakat

Hal tersebut disayangkan, oleh salah seorang peserta yang egan disebut namanya, Ia menilai Musrenbang yang merupakan giat penting untuk penentu arah pembangunan dalam jangka satu tahun kedepan hanya dijadikan ajang formalitas.

Kami melihat hanya acara seremonial, harusnya giat itu dilakukan dari tingkat Gampong baru ke tingkat Kecamatan, ini malah ada lebih banyak Gampong belum melaksanakan tetapi melakukan Musrenbang tingkat Kecamatan.

“ini sangat kami sayangkan. Acara itukan sangat penting karena menyangkut pembangunan dalam satu tahun mendatang.” Ujarnya.

Disela-sela acara Musrenbang imum mukim Jangka Buya Baroh H Nurdin Ahmad saat dilaksanakan musrenbang di kecamatan Jangka Buya yang di saksikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) dan para peserta menganggap, usulan yang sering disampaikan pada saat menghadiri musrenbang nyaris tak pernah digubris. Hanya ditampung tanpa realisasi yang jelas.

Di Kecamatan Jangka Buya misalnya, usulan yang kerap disampaikan oleh mukim menyangkut bendungan irigasi dari Lhok pudeng, yang hingga kini tak kunjung terealisasi.

“Kami mengusulkan bendungan irigasi dari Lhok pudeng ini dari sejak tahun 2016 tapi sampai sekarang belum terealisasi. Kata Nurdin Ahmad

Ditempat yang sama Wakil ketua DPRK Pidie Jaya, H Syahrul Nurfa SH putra asli Jangka Buya, kecewa dengan ulah pemkab yang tidak pernah berlaku adil. Hal ini sudah sepanjang tahun kecamatan Jangka Buya selalu dizalimi.

“Untuk tahun 2024 ini, satu meterpun tidak ada bangunan jalan di Jangka Buya. Berbicara adil, di mulut terus berkata Adil, di musrembang bicara adil, tapi dalam pelaksanaannya di lapangan jauh api dari panggang,” Pungkas Wakil Ketua DPRK.

[Wanispijay]