Kontes Fashion Week Aura Tenunan Muna Pa,a Khas Dompu Dinilai Kurang Elegan dan Hambar.

oleh
oleh
Share artikel ini

Dompu. NTB detiknews86.com.
Ajang promosi dan publikasi tenuna khas Daerah Kabupaten Dompu bertajuk Aura Muna Pa,a Fashion week akhir tahun 2023 dinilai tidak elegan dan hambar.Sejatinya ajang ini sebagai media untuk mempromosikan kain tenunan khas Daerah Dompu yang di tampilkan oleh jawara muda/mudi lokal yang punya talenta mumpuni di bidang fashion namun dalam prakteknya yang ubar gaya dan gerak seperti mode profesional di atas panggung adalah para Pejabat bersama isteri,berlangsung tadi malam Rabu (27/12/23) di mulai sekitar pukul 20.00 Wita bertempat di gedung Samakai Kabupaten Dompu.

Ajang tersebut di hadiri oleh Bupati Dompu H.Kader Jaelani bersama ibu, Wakil Bupati Dompu H.Syahrul Parsan ST.MT bersama Ibu, Ketua DPRD Kabupaten Dompu H.Andi Bahtiar AM.Par serta Ibu dan Sekda Dompu Gatot Gunawan Putra Perantau SKm.MKes bersama Isteri dan Seluruh Kepala OPD bersama ibu serta seluruh Pejabat Teras Di Lingkup Pemda Dompu.

Selain itu tampak hadir pula sosok wanita cantik yang menjadi perhatian special bagi para tamu undangan adalah Putri Finalis Indonesia asal Nusa Tenggara Barat.

Pagelaran yang spektakuler dengan nuansa glamour tersebut mendapat beragam respon dari publik Dompu khususnya maupun comen dari warga netizen di dunia Maya pada umumnya.

Dari informasi yang dihimpun awak media via masyarakat awam mewakili Kecamatan woja yang identitas tak mau di pablis memaparkan, bahwa ajang itu sangat kami apresiasi dan pas untuk mempromosika tenunan khas Daerah Kabupaten Dompu di tataran masyarakat lokal, regional, nasional dan internasional dengan beraneka corak/ornamen dan motif yang sangat membanggakan. Namun sayang pada momen terbaik itu tak mampu di kemas dengan baik dan rapi oleh pihak penyelenggara kegiatan yang konon dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dompu sehingga terkesan kontes tersebut pamer kemesraan pejabat bersama isterinya.

“Massa yang Wiri Wari di atas panggung dengan menggunakan busana tenunan muna pa,a adalah pejabat bersama isteri mulai dari Bupati sampai camat, pada hal masih banyak talenta muda dan mudi di Dompu yang potensial dan pantas sebagai peragawan dan peragawati, sekalipun ada duta putri finalis Indonesia yang dihadirkan oleh pihak Panitia,” tuturnya.

Komentar yang sama pula mewakili masyarakat Kecamatan Dompu, “kami sangat respek pula dengan di gelarnya acara ini tetapi yang menggunakan busana/pakaian tenunan muna Pa,a tersebut adalah talenta muda dan mudi di Daerah ini, agar terlihat tampan dan cantik sehingga brand atau aura tenunan muna pa,a terlihat mewah dan elegan.

“Terkesan acara seperti ini sangat tidak elegan dan syarat orderan kepentingan di mata Bupati Dompu sehingga sangat kontradiktif dengan goal ending dari ajang yang dimaksud,” tuturnya dengan kecewa.

Selain itu ia mengungkapkan bahwa pagelaran yang sangat baik ini sangat di minati oleh masyarakat Dompu khususnya, namun karena acara ini di kemas secara sambrono dan asal-asalan sehingga acaranya dinilai tidak bermanfaat dan terkesan hanya menghabiskan anggaran Daerah saja, ucapnya dengan nada tanya.

Namun apabila ajang ini di tangani secara profesional maka brand tenunan muna pa,a akan semakin di kenal dan di minati oleh masyarakat di luar Daerah Kabupaten Dompu maupun di kancah Internasional, bebernya dengan kesal.

Terkait kegiatan ini Bupati Dompu H.Kader Jaelani harus melihat secara cermat dan jernih apakah kegiatan ini hanya eforia semata bagi oknum pejabat tertentu agar Bupati senang atau even ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku usaha industri tenunan muna pa,a di Daerah Kabupaten Dompu.

Ketika berita ini di rilis awak media mencoba hubungi pihak panitia yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dompu via hand phone namun tidak ada jawaban, pungkasnya.

Jurnalis, Rdw/ddo.