DetikNews86.com~Pining | Salah satu desa yang ada di Pedalaman Kecamatan Pining Kabupaten Gayo lues. Daerah ini hanya berjarak sekitar 18 Km dari Pusat ibu kota Kecamatan Pining. Jum’at (25/11/2022)
Terdapat 95 Kepala Keluarga (KK) di Desa tersebut, dan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan hasil alam non kayu baik itu ikan jurung maupun berburu rusa.
Di bidang pendidikan terdapat 2 Sekolah di Pedalaman tersebut dan salah satu Desa yang masih berstatus tertinggal di Gayo lues.
Alasannya sederhananya, hanya orang orang memiliki tujuan yang berkunjung ke Lesten baik itu mencari ikan jurung, berkunjung dengan ikatan kerja dan silaturahmi karna jalan eks TRD yang menghubungkan Kalul Aceh Tamiang sepanjang 65 Km belum bisa di lalui.
Pada tahun 2015 silam Desa Lesten sempat viral masyarakat menggunakan jonder sebagai alat transportasi, itupun sudah lumayan dari pada sebelumnya masyarakatnya masih berjalan kaki.
Kini sudah 7 tahun berlalu namun kondisi jalan masih sangat memprihatinkan, walau tempat ini dijuluki syurga di lembah Leuser.
Masyarakat setempat sangat berharap kepada Pemkab Gayo Lues agar kondisi jalan ini bisa ditingkatkan statusnya, agar roda perekonomian bisa berkembang di daerah ini.
Dalam kunjungan Pj Bupati Gayo Lues ke Kecamatan Pining kemarin (24/11/2022) mengatakan, pada Januari 2023 jalan Lesten menuju Pulo Tige Aceh Tamiang akan dikerjakan.
“Ini akses jalan yang sudah lama ditunggu oleh masyarakat Gayo, agar koneksi kita dengan saudara kita di Pulo Tiga tidak lagi terputus,” sebutnya.
“Sebagaimana diketahui, Pulo Tige yang dihuni suku Gayo selama ini terputus dengan saudaranya di daerah Gayo lainnya. Dengan ditingkatkannya pembangunan jalan Lesten-Pulo Tige, koneksi yang selama ini terputus diharapkan tersambung kembali”, pungkasnya
Dari Keluarga Besar Datok Pining, Tgk Razak Pining mengatakan bahwa, “terimakasih kepada PJ Bupati Gayo Lues sudah mengagendakan tahun depan jalan menuju Lesten sudah mulai dikerjakan”.
Lanjutnya, “Desa Lesten bukan desa baru tetapi sejak zaman Belanda sudah ada, jadi sudah sewajarnya jalan menuju Lesten di aspal, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari”.
“Kami juga meminta dalam waktu dekat Pj Gubernur Aceh bisa berkunjung ke Desa Lesten, agar bisa melihat dari dekat kondisi masyarakat, serta potensi-potensi yang belum terkelola dari kekayaan alamnya”, imbuhnya
“Dari Desa Lesten ini juga satu-satunya bisa menjadi jalan alternatif antar provinsi menuju Sumut, Jalan Lesten-Pulo Tiga perlu ditingkatkan sekitar 9 Km lagi, ditambah 10 Km jalan harus dilakukan pengerasan, serta beberapa jembatan yang harus dibangun, Kedatangan Pj Gubernur Aceh Pak Ahmad Marzuki sangat kami dambakan hadir di tengah-tengah kami”, pungkasnya [KPA]