Licik, Ancam Mau Lelang Mobil Tarikan, ACC Pekanbaru Peras Nasabah Rp. 10 Juta

oleh
oleh
Share artikel ini

PEKANBARU — Dengan cara licik dan ancaman akan segera melelang mobil setelah sehari ditarik, pihak ACC Finance Pekanbaru memeras nasabah membayar Rp.10 juta sebagai biaya tarikan. Sementara tagihan nasabah yang terutang dua bulan juga harus dibayarkan saat itu juga. Kalau nasabah tidak membayar, mobil akan dilelang.

Hal itu diungkapkan Hendri Sitanggang, nasabah di ACC Finance Pekanbaru yang terlambat membayar tagihan kredit mobil Daihatsu Sigra miliknya.

Sudah lebih 25 kali pembayaran kredit dari 60 kali seperti dalam perjanjian kontrak. Dua bulan lalu, Hendri kesulitan membayar tagihan dan menunggak hampir dua bulan.

“Saat itu saya dicegat di Jalan Arengka, saya mengemudi mobil yang jadi objek kredit, kemudian digiring beberapa orang penagih hutang ke kantor ACC Finance Pekanbaru, di Jalan A Yani. Sampai disana, salah seorang langsung merampas kunci mobil dan menyebutkan mobil mereka tarik karena saya terlambat membayar hampir dua bulan,” ungkapnya.

Namun, ada perjanjian tarik yang kemudian di”paksa” untuk ditandatangani Hendri. Karena shock dan ketakutan, Hendri menandatanganinya. Dan kejadian itu tanggal 19 Juni 2023 lalu padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan Antara Hendri ( Pemegang objek) dan Rio ( Petugas ACC) tunggakan akan dibayar pada tanggal 20 Juni 2023, namun, sehari sebelum itu, ACC Pekanbaru sudah melakukan penarikan paksa

“Besoknya tanggal 20 Juni 2023 saya dihubungi kalau mobil saya akan dilelang dan saya sudah menandatangi surat penyerahan mobil ke pihak mereka. Saya ndak ngerti, koq begitu. Sebelumnya saya diberitahu ada waktu 7 hari untuk menebus mobil saya dengan syarat menyelesaikan pembayaran tagihan,” ungkap Hendri.

Kemudian saat mendatangi ACC Finance keesokan harinya, Hendri ditagih uang tarik Rp.10 juta diluar pembayaran keterlambatan tagihannya. Dia kembali di”paksa” untuk membayar uang itu kalau tak mau dia kehilangan mobilnya.

Dengan kondisi itu, Hendri kemudian meminjam ke saudaranya dan.membayar Rp.19.240.000 dengan asumsi Rp.10 juta untuk biaya tarik dan Rp.9.240.000 untuk biaya tagihan tiga bulan hingga satu bulan ke depan.

“Begitulah ACC Finance Pekanbaru memeras nasabahnya dengan kejam dan penuh ancaman kehilangan mobil yang kita kredit lewat mereka,” kisah Hendri sedih.

Hendri yakin hal ini sudah sering dilakukan ACC Finance ke nasabah selain dirinya. Tapi karena takut, nasabah membayar saja.

“Apalagi dihadapkan dengan manajemen dan para penagih yang banyak sementara kita sendiri dan tidak diberi kesempatan berfikir jernih. Ini sudah modus kayaknya,” ungkap Hendri lagi.

Padahal perjanjian fudisia itu tidak ada istilah objek kredit yang ditarik finance kecuali ada putusan fudisia dari pengadilan. Lagian ada proses dan tahapan sebelum objek kredit ditarik.

Untuk itu Hendri akan mengkonsultasikan siatuasinya ini ke pengacaranya. Kapan perlu mereka akan membuat laporan pemerasan ke Polres Pekanbaru.***