Detiknews86.com || Bekasi – Program Percepatan Peningkatan Tataguna Air (P3-TGAI) yang berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Propinsi Jawabarat melalui kelompok tani, seyogyanya harus di kerjakan secara berkualitas, kokoh, bagus, rapih dan tentunya agar bermanpaat dan dapat bertahan lama untuk mengaliri area pesawahan dan tentunya bermanfaat bagi para petani utuk jangka panjang, Saptu (24/11/ 2024).
Namun pekerjaan tersebut mendapat sorotan dari DPP LSM SIRA (Suara Independen Rakyat Adil). Yusup Supriyatna Selaku Kepala Koordinator Jawa Barat, menyampaikan pendapatnya kepada tim media yang berada di lokasi kegiatan saluran air( P3TGAI ) “Saya lihat dan saya cek di lokasi terlihat bahwa pekerjaan tersebut sangat amburadul dan penggaliannya pun tidak dilakukan galian pondasi bawah/sepatu, ketinggian pun hanya 70 cm dan boplang nya juga menggunakan bambu yang di belah, pemasangan batu hanya di pendam kelumpur dan tidak ada batu muka, pemasangannya sangat amburadul, pasalnya dalam pemasangan batu terlihat banyak yang tidak terisi adukan semen sehingga banyak celah lubang yang masih kosong atau tidak terisi dengan adukan, begitu juga dengan pemasangan batu kali nyapun tidak rata banyak yang menonjol dan begitupun terlihat para pekerjanya pun tidak memakai atau tidak menggunakan alat sefti seperti helem, rompi dan sepatu boot,”jelasnya.
“Lanjut Yusup Supriyatna, saya minta kepada Dinas terkait BBWSC provinsi Jawa Barat dan para Dewan terkait peningkatan jaringan irigasi jati luhur dengan dari anggaran APBN TA 2024 sebesar 195.000.000 yang dikerjakan asal jadi dan amburadul, tentunya sangat disayangkan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan asal asalan, saya minta kepada Konsultan, Pengawas dan pendamping kelompok tani agar memonitoring agar bisa mengarahkan kepada para pekerja agar pekerjaan tersebut dikerjakan sesuai Spek, janagn cuma datang kelokasi hanya Poto-poto tapi tidak mengarahkan para pekerja bekerja sesuai dengan semestinya, ucapnya
Lebih lanjut yusuf meminta kepada yang terkait agar datang mengkroscek dan terjun langsung mengevaluasi kegiatan yang berada di Kampung Baru Rawagebang, Desa Tanjungbaru, Kecamatan Cikarang Timur, jika tidak sesuai dengan spek saya harap untuk dilakukan pembongkaran dan penataan ulang agar kegiatan saluran air sesuai spek yang sudah ditentukan, agar lebih kokoh, rapih dan bagus, sehingga dapat bertahan lama dan bermanfaat bagi para petani kususnya, bila perlu kelompok Tani Baru Sejahtra tersebut di bleklis agar memberikan Epek jera kepada kelompok tani yang mengerjakan kegiatan hanya asal jadi dan hanya ingin meraup keuntungan dan agar tidak terulang lagi di kemudian hari bagi kelompok tani tersebut,” tandasnya
Dp (Pajri)