Sintang Kalbar//detikNews86.com – Meskipun sudah banyak upaya Pemerintah Kabupaten Sintang membantu rakyat miskin melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Namun belum semuanya yang tersentuh. Terutama daerah pedalaman seperti Wilayah Kecamatan Kayan hulu. Berdasarkan hasil investigasi media detikNews86.com dilapangan, Desa Nanga Masau memiliki 4 Dusun diantaranya, Dusun masau satu, Dusun masau dua, Dusun Batu Balu dan
Dusun Gemare. Dari 4 dusun tersebut ada sekitar 60 lebih unit rumah warga miskin yang kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Salahsatu yang ada didusun Batu balu Desa Nanga Masau Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan barat tersebut.
Ada sekitar 60 lebih unit rumah yang tidak layak huni di Dusun Batu balu Desa Nanga Masau yang belum tersentuh program RTLH, diantaranya rumah milik Martono, Rumah Marianes, dan Rumah Agusni Susanti. Dan masih banyak lagi yang belum bisa diambil dokumentasinya. Martono salahsatunya pemilik rumah yang sudah dianggap tidak layak huni sangat berharap pada Pemerintah dari Kementrian sosial bidang Dirjen Jaminan Sosial pusat agar dapat membantu menyalurkan bantuan program RTLH kepada kami masyarakat yang belum tersentuh program tersebut, ungkap Martono sebagai perwakilan masyarakat lainnya.
Pihak Media kompas86.com melakukan konfirmasi melalui Kepala Desa Nanga Masau Susanto Murjaya, S.AP mengatakan, Memang benar pak, bahwa masyarakat kami yang ada di 4 dusun didesa Nanga masau ini salahsatunya masyarakat dusun batu balu masih banyak yang dibawah garis kemiskinan. Perumahan masyarakat yang sudah kita ambil dokumentasi nya itu adalah yang sudah dianggap tidak layak huni. Karena memang mata pencaharian masyarakat di Desa Nanga Masau ini hanya bertani dan karet, kata Susanto melalui media detikNews86.com diruang kerjanya Senin (21/11/2022).
Susanto menambahkan, Hampir merata penduduk di Desa Nanga Masau ini tarap hidup masyarakat dibawah standard. Hal itu karena keterbatasan ekonomi, dan penghasilan masyarakatpun masih jauh dibawah standard. Karena pekerjaan hanya berharap dari hasil tani. Maka banyak rumah yang tidak layak huni dan sudah sangat memprihatinkan, tambahnya.
Martono salahsatu warga dusun batu balu menyampaikan, Bapak selaku pihak media bisa melihat kondisi rumah saya yang sangat prihatin dan sudah rusak cukup parah itu, terkadang diri saya merasa takut berada di rumah jika pada saat musim angin kuat, takutnya rumahku sewaktu-waktu bisa ambruk tertiup angin kencang. Tapi kami satu keluarga tidak bisa berdaya apa apa, karena memang tidak memiliki biaya lebih untuk merehap rumah kami, katanya.
Masih kata Martono, “kalau hujan turun rumahnya bocor dan air hujan masuk ke dalam rumahnya. Apalagi kalau sedang hujan disertai dengan angin kencang. Saya takut rumah saya runtuh pak,“ Ujar Martono saat berbincang bincang dengan awak media.
Martono berharap, adanya perhatian Pemerintah khususnya Kementrian Desa Tertinggal agar dapat membantu kami melalui Program RTLH melalui Dinas PUPR terkait kondisi rumah kami yang sudah sangat menprihatinkan ini.
Penulis : Alex