Menjelang MTQ Banyak Proyek Siluman Bermunculan Di kecamatan Sukawangi

oleh
oleh
Share artikel ini

Bekasi://detiknews86.com/-Setiap proyek pekerjaan jalan harus terdapat rambu-rambu lalu lintas. Tujuannya memberi tanda kepada pengguna jalan terhadap adanya potensi bahaya. Dengan begitu, pengguna jalan bisa lebih waspada berkendara sebelum memasuki area pekerjaan jalan.

Pengguna jalan akan lebih memperhatikan rambu dan mematuhinya jika dipasang dengan benar dan tepat pada setiap lokasi kerja.

Pelaksanaan proyek Pengaspalan jalan yang beralamat di jalan Gombang Sukakerta Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi diduga dikerjakan asal asalan dan tidak pakai papan nama proyek. Hal itu memjadi pertanyaan bagi masyarakat setempat. Diduga proyek tersebut siluman dikerjakan asal-asalan dikawatirkan mutu kualitas kurang sempurna, akan cepat rusak.

Dikerjakan tanpa adanya papan proyek ditaruh dilokasi adanya konsultan pengawas, dilokasi kegiatan dan diduga tutup mata di kerjakan tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB), pekerjaan pun digelar kurang maksimal jalan yang hancur di Galih puing-puing nya pun digunakan kembali untuk meguruk, sehingga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat sekitar

Menurut bapak jonas yang biasa dipanggil bang Teger salah satu warga saat di konfirmasi oleh team awak media dilokasi mengatakan “pekerjaan pengaspalan dikerjakan orang yang tidak jelas asal usulnya, apakah anggaran pekerjaan itu didanai milik perorangan atau dari oleh Pemerintah atau menggunakan uang rakyat ini kerjaan tidak jelas pekerjaannya, Ungkapnya

Tambahnya lagi Teger saya sebagai masyarakat pun perlu mengetahui asal usul pengaspalan ini, berapa nilainya, panjangnya berapa, volume ketebalannya berapa, anggarannya dari mana. Sepengetahuan saya kalau suatu pekerjaan yang didanai oleh pemerintah proyek itu, pasti pengawasnya dilapangan dan papan nama proyek diarahkan untuk dipasang dilokasi pekerjaan.

Kalo pekerjaan ini bener bener dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan kondisi pekerjaan seperti begini pasti ada permainan dan persekongkolan untuk meraup keuntungan yang lebih besar lagi hanya mementingkan kantong pribadi.”Tegasnya Teger

Lanjut Teger sebagai warga yang menambahkan,
saya menduga ada indikasi korupsi dalam pengerjaan proyek tersebut dan kalau seperti ini kontraktor bisa meraup keuntungan yang lebih besar untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu.” tutupnya

Tarom sebagai pengawas saat dikonfirmasi oleh awak media terkait rambu rambu tidak menjawab, hanya mengatakan panjang 152 M, ketebalan 4 cm lebar kayanya 5 M, karna ini mendadak, terkait pekerjaan iya di pihak ketiga kan seharus nya jau jauhari direncanakan kan karna situasinya urjen senen bsok sudah ada pelaksanaan MTQ di kecamatan. Ucapnya

( Rd ).