Meranti ‘Krisis’ Penyanyi Muda, Performa Febby Anas Tasya Direspon Para Penggiat Seni

oleh
oleh
Share artikel ini

KEPULAUAN MERANTI – RIAU, detiknews86.com – Penyanyi Senior Kepulauan Meranti Provinsi Riau Lerdawani mengatakan bahwa Febby Anas Tasya merupakan salah Satu talenta muda berbakat di dunia tarik suara. Hal itu ia nyatakan melalui pesan Whats’App pribadinya pada Minggu siang 03 Desember 2023 usai beberapa saat menyaksikan Cover Song Religi Santriwati Kelas 8 MTs Pondok Pesantren Baburrohmah itu di Channel Youtube Ponpes Baburrohmah Official.

Lerdawani menilai Kabupaten Kepulauan Meranti sedang mengalami krisis regenerasi penyanyi muda, dan menurutnya membina para pelajar potensial adalah langkah paling efektif untuk mengatasi hal tersebut.

“Di Kepulauan Meranti kita memang sedang mengalami krisis penyanyi muda. Setidaknya, setelah tahun 2021 Putra – Rangsang menjadi Perwakilan Meranti di Kompetisi Nasional, setelah itu regenerasi berikutnya hampir tak pernah muncul”, ujar Wani.

Pelantun “Zapin Siape Kate” itu juga menganggap bahwa Febby merupakan bakat muda potensial yang bakal diperhitungkan sepanjang yang bersangkutan mau serius, fokus dan berlatih keras.

“Saya memang terlihat vakum di dunia tarik suara sebab faktor kesibukan aktivitas, namun bukan berarti saya tidak memiliki pandangan sendiri dalam menilai perkembangan seni di Kabupaten kita. Jadi terkait hal itu, maka sepanjang yang bersangkutan mau serius, fokus dan berlatih keras, saya fikir anak kita Febby bakal jadi calon penyanyi muda yang diperhitungkan”, ungkap Wani.

Menyikapi komentar Lerdawani, Sang guru vocal Shem Fatamorgana ikut membenarkan. Menurutnya, Lerdawani adalah penyanyi senior yang saat ini jarang tampil di publik, namun tetap memonitoring perkembangan seni tarik suara di Kepulauan Meranti.

“Buat saya tidak ada komentar yang lebih baik untuk menyikapi pendapat kak Wani selain dari memberikan tabik dan hormat saya sebagai Juniornya. Dan apa yang beliau sampaikan adalah fakta yang tidak mungkin saya bantah”, ujar Shem Fatamorgana.

Meskipun demikian, Ketua Umum Majelis Pimpinan Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Muda Kepulauan Meranti itu enggan berkomentar banyak soal anak didiknya. Karena baginya ia hanya menjalankan fungsinya sebagai pendidik yang dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik.

“Terkait Febby, saat ini saya tidak akan berkomentar banyak, karena buat saya, fungsi saya adalah mendidik dan memberikan yang terbaik bagi Febby. Soal hasil, saya serahkan kepada publik untuk menilai sekaligus memberikan motivasi, saran dan kritiknya demi kebaikan bagi yang bersangkutan”, terangnya.

Di tempat berbeda, Penyanyi Riau asal Kepulauan Meranti Wahyu Safitri ikut memberikan tanggapannya kepada Febby Anas Tasya. Menurutnya Puteri asal Peranggas – Lemang Kecamatan Rangsang Barat itu tidak mustahil bakal menjadi seorang penyanyi profesional.

“Pertama kali lihat video itu, saya senang dengan suaranya yang merdu dan cengkoknya bagus, sekalipun buat saya masih terdapat kekurangan yang memang harus dipoles bahkan dipressing. Tapi yang bikin saya kaget itu adalah setelah tahu kalau usianya baru jalan 13 tahun. Maasya Allah….. Tentunya ini adalah bakat yang jarang sekali dimiliki anak seusia itu, dan saya fikir adik kita Febby perlu latihan lebih giat, tingkatkan rasa percaya diri dan jangan pernah pesimis. Artinya, jika ke depannya mau mengikuti segala Instruksi para senior terutamanya bimbingan dari guru vocal, bagi saya tidak mustahil Dia akan mampu mengikuti jejak para seniornya untuk menjadi seorang penyanyi Profesional”, ungkap Wahyu Safitri.

Juara MTQ Riau 2018 yang berdomisili di Kabupaten Siak itu juga memberikan pendapatnya tentang peran orangtua dalam menyikapi bakat anak. Karena menurut Pelantun tembang “Buton Menangis” itu tidak sedikit anak – anak berbakat yang kurang mendapatkan dukungan dari orangtua.

“Kalau boleh saya berkomentar di luar tema, saya ingin berpendapat bahwa peran orangtua sangat dibutuhkan dalam mendorong bakat putera – puteri mereka. Dan hal ini saya sampaikan pun karena memang profesi saya adalah seorang guru yang cenderung sedikit faham tentang kemampuan setiap anak yang memang lahir dengan potensi berbeda. Tak terkecuali juga bagi adik kita Febby, saya kira perlu dukungan penuh dari orang tua seperti kami – kami yang telah lebih dulu melewati tahapan – tahapan itu, sehingga bisa mencapai apa yang kami dapatkan pada hari ini”, tutup Wahyu Safitri.

Rls. APPI Meranti