Merasa di Anak Tirikan Nakes dan Non Nakes RSUD Datu Beru Melakukan Aksi Demonstrasi

Share artikel ini

DetikNews86.com~Takengon | Tenaga medis dan non medis BLUD Rumah Sakit Umum (RSU) Datu Beru melakukan aksi mogok, mengakibatkan pelayanan di rsud datu beru terganggu, mogok kerja tenaga medis maupun para non medis dikarenakan belum adanya pembayaran Jasa Medis (JM) juga tidak di ikut sertakan dalam formasi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Sehingga para tenaga honorer yang bekerja di rsud datu beru merasa tidak di hargai, bahkan disaat ada formasi P3K yang di selenggarakan oleh pihak pemerintah mereka tidak dapat di ikut sertakan, hanya para dokter yang dapat di terima P3K.

Merasa tidak adil dan merasa tidak di hargai dalam penerimaan P3K juga honor JM tidak dibayarkan, ratusan tenaga medis serta para non medis rsud datu beru, melakukan aksi mogok dan berdemo di halaman rsud datu beru pada hari Jum’at (04/11/2022).

Disaat para medis dan non medis melakukan aksi demo, dalam orasinya mereka menuntut agar pembayaran jasa medis di segerakan, karena selama ini mereka sudah 6 bulan ke belakang belum mendapatkan honor, sebelumnya disaat mereka menghadapi Covid-19 merekalah yang terdepan, dalam menangani pasien terinfeksi Covid-19 tersebut, bahkan sudah ada yang menjadi korban.

Dalam aksi demo nya para medis dan non medis menuntut agar secepatnya jasa medis untuk dibayarkan juga mereka menuntut untuk di buka peluang mengikuti P3K,” kata salah satu kordinator aksi demo tersebut.

Dalam hal ini para pendemo meminta Pimpinan Manajemen BLUD RSUD Datu Beru untuk hadir menemui para pendemo, dan tak berselang lama hadir Direktur RSUD Datu Beru dr. Gusnarwin di hadapan para pendemo dan menyampaikan,” kita tinggal menunggu DIPA dari Provinsi, saya akan memperjuangkannya, jadi saya berharap untuk dapat bekerja lah kembali, tapi itu hak kalian, kalau kalian tidak mau itu juga hak kalian,” ujar Gusnarwen.

Masalah honor untuk tenaga kontrak, lanjut Gusnarwen,” saya akan perjuangkan, apa yang di harapkan tenaga kontrak untuk bisa disetarakan dengan UMR di upayakan, kasi saya waktu Seminggu untuk membicarakan ini dengan bapak bupati,” katanya.

Setelah penyampaian pimpinan manajemen rsud datu beru, para aksi demo belum membubarkan diri, karena mereka merasa belum puas dengan pernyataan pimpinan manajemen rsud datu beru,” kenapa sebelumnya tidak ada upaya untuk memperjuangkan ataupun mencari solusi sehingga kami harus melakukan aksi,” ucap salah satu pendemo.

Kini mereka menanti surat perjanjian tuntutan para pendemo untuk di tandatangan oleh pimpinan manajemen, dan aksi ini akan dilanjutkan mengarah ke gedung DPRK Aceh Tengah setelah Shalat Jum’at. [Dio]