Brebes, detikNews86.com – Honor atau insentif guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Ulum di Dukuh Lumpur, Desa Limbangan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes diduga dipotong oleh pihak Kepala Madrasah.
Usman, salah satu mantan guru tersebut mengatakan, dirinya hanya menerima uang tunai Rp 500 ribu. Ia juga dipaksa untuk mengakui terima uang Rp 1,5 juta.
“Saya cuma dikasih cash Rp 500 ribu. Setelah ada wartawan itu saya suruh ngakunya terima Rp 1,5 juta,” kata Usman, Kamis (2/1/2025).
Ia mengundurkan diri sebagai guru di MTs tersebut, karena pendapatan yang ia terima tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Alasan saya keluar atau resign di sekolah tersebut ya diantaranya itu. Waktu itu guru dapat insentif langsung dari pemerintah sebesar Rp 1,5 juta, cuma saya hanya menerima Rp 500 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, ia menandatangani honor yang seharusnya diterima dari kepala Madrasah sebesar Rp 1,5 juta. Namun ia tidak komplain karena ia berniat untuk mengabdi.
“Gak, karena niat saya itu mengabdi di sekolah tersebut jadi saya tidak neko-neko soal honor atau yang lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut Usman mengatakan, terkait guru yang lain atau yang baru juga mendapatkan honor yang sama Rp 500 ribu.
Itamimah, Kepala Sekolah MTs Darul Ulum Lumpur saat ditemui enggan merespon pertanyaan sejumlah awak media.
“Kalau terkait sekolah, silahkan ngobrol di sekolah saja,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Brebes, H. Mad Soleh mengatakan, insentif untuk guru yang didapat langsung dari pusat per satu bulan Rp 250 ribu.
“Jadi insentif itu akan dikirim dari pusat, karena itu dari anggaran Kemenag pusat langsung dikirim melalui rekening masing-masing. Jadi tentunya sejumlah nominal masing-masing penerima berdasarkan informasi satu bulan 250 ribu, kalau memang penerimanya satu semester berarti 1,5 juta,” kata Mad Soleh, pada Jumat (3/1/2025).
(Tim Liputan)