Jepara//detikNews86.com – Pernahkah kita bersyukur, bahwa terlahir sempurna sebagai manusia. Lengkap semua organ tubuh dan mampu bergerak melakukan segala sesuatu dengan mandiri. Pertanyaan ini akan terjawab jika kita berjumpa dengan seseorang yang cacat atau disabilitas. anak-anak penyandang cacat kadang disembunyikan karena rasa malu atau rasa takut ketahuan tetangganya bahwa diantara anaknya ada yang menyandang cacat. Sementara itu, hak aksesibilitas, pendataan, dan hak hidup bagi disabilitas berat yang hanya bisa terbaring di atas tempat tidur masih kurang disentuh. Data disabilitas di Jepara dirasa masih kurang up to date. Sebab pendataan yang tidak terpadu. “Sehingga ketika pemerintah mau menganggarkan kebutuhannya juga masih terkendala, apalagi peran dalam hak pekerjaan dan pemerintahan disabilitas masih jauh dari harapan kita semua,” Demikian dikatakan pendiri yayasan Difabel Jepara Nur Hidayat. (22/6/22)
Sementara itu, Yayasan Difabel Jepara saat ini memiliki beberapa Anak Asuh binaan, diantaranya adalah Ramadhan bocah laki-laki usia 5 tahun dengan keterbatasan tidak memiliki kedua tangan. yang saat ini baru di didik dan diajarkan untuk berkarya melalui metode menggambar, dengan harapan kelak bisa mandiri dengan hasil karya yang dipelajari dari sejak dini.
Masih kata Nur Hidayat, Cacat tubuh yang dimiliki seseorang bukanlah faktor penghalang dalam mencari rezeki atau mengukir prestasi. Dari kekurangan tersebut, hendaknya dijadikan cambuk untuk motivasi diri dan bukan dijadikan alasan untuk mendapatkan belas kasihan dari orang lain. “Kita tidak ingin masyarakat penyandang dissabilitas dianggap pengemis alias peminta-minta. Penyandang dissabilitas memiliki kekurangan, namun dari sisi lain juga masih ada kelebihan yang dimilikinya. Jadi kelebihan tersebut perlu diasah atau diasuh agar dapat memberikan kontribusi untuk diri sendiri ataupun masyarakat luas, sehingga mereka tidak dipandang sebelah mata oleh orang dan sebaliknya akan menimbulkan rasa simpatik dan salut, bukan rasa kasihan atau iba”, terang Nur Hidayat.
Diakhir pembicaraannya dengan Detiknews86.com Nur Hidayat mengatakan, Penanganan terhadap penyandang cacat (dissabilitas) ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi adalah tanggung jawab sosial kita sebagai anggota masyarakat dan moril bahwa kita semua adalah bersaudara, maka penyandang cacat (dissabilitas) adalah saudara kita yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
(Rud)