Opini : Next ALA, Next Provinsi Talasiga

Share artikel ini

Penulis: Nazamuddin Arbie
(Jurnalis Senior Serambi Indonesia)

DetikNews86.com, Opini | Alhamdulillah, hari ini kita bersukaria bersama Aceh telah memiliki gubernur (PJ) baru, Mayjen Ahmad Marzuki. Sebagai perwira tinggi yang pernah dua kali bertugas di Serambi Mekah ini, tentu sangat memahami betul geostrategis, geopolitik, dan geoekonomi negeri. Sebagai warga zona poros tengah Aceh, agaknya kita perlu kembali menggelorakan semangat dan spirit juang dan lobi intensif untuk merealitakan pembentukan provinsi baru.

Tujuannya semata untuk penguatan rekatan NKRI dan pemerataan pembangunan. NKRI harga mati, dan nur semangat separatis.

Alasan kita sangat logis dan agaknya pantas diterima pemerintah pusat jika terbangun kekompakan untuk meraih empati dan simpati, seperti dibuktikannya dengan terbentuknya tiga provinsi baru di Papua.

Papua dan Aceh punya “nasib” dan framing sama sebagai zona konflik yang sarat beban keterbelakangan dan kemiskinan. Label ini, belum berubah. Keduanya, hingga kini belum banyak meraih sukses bertransformasi meski telah menerima “upeti” dana otonomi khusus (Otsus) puluhan triliun rupiah selama satu dekade ini.

Zona poros tengah yang terdiri dari Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Singkil, Kota Subulussalam, Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah tetap terkesan marjinal dan tertinggal. Plus Kabupaten Tamiang, kita minoritas dalam kancah pergulatan keacehan.

Justru itu, perjuangan DOB Aceh Leuser Antara (ALA) perlu diperluas dengan menggaet “pasukan tambahan Kabupaten Tamiang. Mungkin namanya juga diubah dari ALA dengan Provinsi Talasiga. Atau nama lain. Terpenting ada persamaan rasa senasib, satu persepsi dan satu visi.

Aspirasi pembentukan Provinsi Talasiga sangat dapat dilakukan salah satunya dengan mempertimbangkan kepentingan strategis nasional dalam rangka mengokohkan NKRI. Juga masalah percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Tuntutan pembentukan DOB ini sangat realistis dan strategis, apabila melihat kondisi geografi, demografi dan kondisi sosial budaya di Talasiga.

Alangkah indahnya, spirit ini kita kemas dan jalankan dalam satu persepsi dan visi ke semua kabupaten kota Talasiga. Dan, sedapat mungkin terungkap di kunjungan perdana Gubernur Ahmad Marzuki, dalam beberapa hari atau Minggu mendatang ini.

Hal penting yang perlu diframing bersama adalah kondisi geografi; luas daerah Aceh, daerah pantai, daerah pegunungan, keterisolasian daerah, kondisi demografi; jumlah penduduk, penyebaran penduduk tidak merata, proses pembangunan, serta kondisi sosial budaya kedelapan kabupaten/kota ini. Terimakasih! (KPA)