Sampang,|| detikNews86.com – Kabupaten Sampang telah berhasil memberikan suatu pertunjukan kepada masyarakat sampang dengan sebuah pertunjukan dalam seni budaya yang bertajuk ” Harmonis Dalam Budaya ” dengan menampilkan Musik tradisional Daul Combodug hingga 2 hari 2 malam yang di ikuti oleh 45 peserta se-kabupaten sampang.
Acara pun berkahir dengan malam puncak yang begitu memukau semua mata masyarakat sampang, hingga turis luar negeri yang datang menyaksikan pelepasan peserta festival Parade Combodug yang di gelar oleh pemerintah kabupaten Sampang , ini menjadi suatu pertunjukan yang terbilang sukses dalam kelestarian seni budaya tradisional Madura.
Begitu antusiasnya masyarakat merespon hal tersebut, memadati jalan raya, hingga terjadi pengalihan arus Sampang – Pamekasan melewati JL. Halim Perdanakusuma (JLS), Untuk menghindari kemacetan bagi pengendara karna masih memasuki moment mudik arus balik.
Hal tersebut sangat di sayangkan, dalam acara puncak yang begitu spekta yang di selenggarakan pemkab serta ijin penyelenggaraan acara parade musik daul combo 2024 teramat jelek dimata publik, pasalnya adanya beberapa peserta yang diduga lagi asik menyuguhkan minuman secara bergilir kepada iring-iringan daul sambil berjalan, hal ini sangat berbanding terbalik seperti apa yang diharapkan oleh Ketua DPW FPI Habib Abdurrahman Bin Muhdor Al Khirid saat dikonfirmasi.
” ” Waalaikum salam mas
Mudah-mudahan lancar dan memberikan tontonan yg menjadi tuntunan ( Kesenian yg bermanfaat )
, Harapan semoga acara tsb tdk melenceng dari norma-norma agama budaya dan jg kearifan lokal” tambah Ketua DPW FPI Sampang. Senin 16 April 2024.
Mungkin cara seperti yang di banggakan , terlebih pada panitia penyelenggara yang terkesan menutup mata akan hal tersebut, bukan itu saja acara yang diadakan oleh KNPI itu diduga kini melenceng dari aturan , peserta pun tetap melakukan pembakaran kembang api, padahal itu tidak diperbolehkan seperti apa yang saat disampai oleh salah satu panitia usai dirinya teriak pada salah satu penonton.
” Woww.. jangan bakar kembang api,,..matikan .. matikan,, ,” ucap panitia tersebut kepada penonton.
Ketika saat di singgung kepada rekan panitia yang lain , aksi teriakan tersebut membuat beberapa penonton kaget sembari bertanya, Ada apa ya ..?, sehingga panitia pun memarahi penonton yang membakar petasan tersebut dengan sikap layaknya sudah profesional.
” Ow itu teriak-teriak karna tidak boleh bakar petasan kembang api,, bahaya..! Ungkap panita.
Pertanyaan pun kini masih berlanjut, jika memang hal itu tidak diperbolehkan oleh penyelenggara festival musik Daul Combodug , terus apa bedanya dengan peserta Daul Combodug yang membakar kembang api itu..? Ia pun menepis jawaban yang disuguhi oleh jurnalis tersebut.
” yaa itu peserta yang mokong( nakal ) saja mas, tapi hal itu memang tidak di perbolehkan ” tambahnya kepada kontributor detikNews86 ketika ada fa lapangan, Kamis 18 April 2024.
Adanya tontonan yang membuat salah satu penonton memberikan tanggapan mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh peserta daul musik combodug di sesi malam puncak terakhir, dan disisi lain penonton pun bertanya dimana keberadaan petugas karna bagaimana pun mereka memliki peran dalam situasi yang kurang baik di pertontonkan dimuka publik.
” yaa mau banyak atau sedikit yang namanya penyimpangan tetap saja penyimpangan, apalagi di acara yang bagus ini di campur dengan pertunjukan minum”.tukas seseorang yang tidak mau disebutkan namanya.
Kekecewaan tersebut terlontar dari Ketua DPW FPI Kabupaten Sampang yang sebelumnya sudah memberikan pesan melalui audiensi ke DPRD Sampang Menyoroti Kegiatan Daul dimaksud, Namun minimnya kerjasama yang baik dari berbagi pihak.
” ini pesan saya, ( sebagaimana konfirmasi diatas) tapi tidak ada kerjasama yang baik”. singkat Habib Abdurrahman Al Khirid.
Robby