Pematangsiantar.//detikNews86.Com – Plt. Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, Sp.A, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 dan antisipasi kelangkaan minyak goring, di wilayah hukum Polres Pematangsiantar, Kamis pagi (17/3/2022), di Aula Widya Satya Brata Polres Pematangsiantar.
Pada kesempatan itu, Kapolres Pematangsiantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan “Kota Pematangsiantar masih di Level 3 untuk itu diperlukan sinergitas dan koordinasi seluruh lembaga di bawah Forkopimda dalam hal penanganan Covid-19. Terutama untuk vaksinasi lansia yang masih belum mencapai target. Hal ini diperlukan untuk merubah status pandemi menjadi endemi sesuai instruksi Presiden. Dan Ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Penegakan prokes harus tetap digalakkan”.
Dan soal minyak goreng, lanjutnya, bahwa stok minyak goreng di Kota Pematangsiantar masih tercukupi dan harganya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Namun, kita harus tetap mengawasinya secara bersama, apalagi kita akan memasuki bulan suci ramadhan, ujarnya.
“Dalam pengaman pendistribusian minyak goreng, tugas kita adalah mengawal penyalurannya sampai kepada masyarakat,”tutupnya.
Sementara itu, Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf. Roly Souhoka, SI menyampaikan “Kota Pematangsiantar yang berada di wilayah Pantai Timur dengan persentase vaksinasi 99,47% dan untuk dosis II mencapai 90 %. Sementara untuk lansia masih rendah. Ini menjadi evaluasi bagi kita semua. Dan untuk vaksinasi anak Kota Pematangsiantar mencapai 97 %, cukup tinggi di wilayah Pantai Timur”.
Dan saat ini, kami mendapat vaksin astrazaneca sebanyak 15.000 dengan sasaran untuk Kota Pematangsiantar 8000 yang belum vaksin, katanya.
Dalam mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di Kota Pematangsiantar, dimana Kota Pematangsiantar mendistribusikan/menyuplai ke 6 wilayah ke daerah lain. Untuk itu kami meminta kepada Kadis Koperasi, jangan sampai minyak goreng langka di Kota Pematangsiantar, harap Dandim.
Tak ketinggalan, Plt. Wali Kota Pematangsiantar, dr.Susanti Dewayani, menyampaikan “marilah kita menyamakan persepsi dan langkah dalam hal penanganan Covid-19. Terutama target vaksinasi untuk lansia dimana target yang harus kita penuhi di angka 70 % dari jumlah lansia yang ada di Kota Pematangsiantar. Untuk itu kita perlulah pembaharuan data ulang jumlah lansia yang ada di Kota Pematangsiantar. Dan Tentunya kita harus tetap bergerak, atau mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Terutama untuk membujuk dan memotivasi lansia untuk mengikuti vaksin”.
Dan menyikapi Kelangkaan minyak goreng di Kota Pematangsiantar, kita akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
-Kita harus pastikan berapa kebutuhan minyak goreng dan stok yang ada.
-Kita harus menyederhanakan jalur distribusi dari produsen ke konsumen. Kalau bisa, kita harus memangkas birokrasi untuk lebih memudahkan pengawasan.
-Dalam hal pengawasan, kita harus langsung terjun ke lapangan untuk melihat kondisi real stok minyak makan yang ada di pasaran. Dan untuk memastikan harga sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.
-Kita juga harus mensosialisasikan ke masyarakat untuk tidak “panic buying” atau membeli minyak goreng dalam jumlah besar. Hal ini bertujuan agar stok minyak goreng yang ada di Kota Pematangsiantar tidak langka.
Tentunya langkah-langkah diatas diharapkan mampu untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di Kota Pematangsiantar, ujar Susanti.
(ibs)